Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 19:02 WIB | Minggu, 10 Maret 2024

Gereja Ortodoks Koptik Mesir Menolakan Hubungan Sesama Jenis

Para uskup bersama Paus Tawadros II berpose selama sidang umum tahunan Dewan Gereja Ortodoks Koptik di Biara Saint Bishoy di Wadi El-Natrun, Mesir pada Kamis 7 Maret 2024. (Foto: milik juru bicara Gereja Koptik via Al Ahram)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Gereja Ortodoks Koptik Mesir pada hari Kamis (7/3) menegaskan kembali penolakan tegas Gereja terhadap hubungan sesama jenis, menekankan bahwa jika ada anak-anaknya yang berjuang dengan kecenderungan homoseksual, Gereja tidak akan pernah menyerah terhadap mereka dan akan terus memberikan mereka perawatan, dukungan, dan bantuan.

Gereja Ortodoks Koptik, di bawah kepemimpinan Paus Tawadros II, menyatakan pendiriannya terhadap masalah hubungan sesama jenis, dengan menekankan kesucian penciptaan manusia.

Gereja mengutip beberapa ayat dari Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Tuhan telah menciptakan manusia menurut gambar-Nya dan bahwa Dia menetapkan bahwa pernikahan suci, dan selanjutnya hubungan seksual, hanya boleh dilakukan antara laki-laki dan perempuan.

“Lalu Allah berfirman: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita." (Kejadian 1:26).

“Maka, Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya; menurut gambar Allah, Dia menciptakan dia; laki-laki dan perempuan Dia menciptakan mereka. Kemudian Allah memberkati mereka, dan Allah berfirman kepada mereka, ‘Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhi bumi.’” (Kejadian 1:27, 28).

Lebih jauh lagi, Gereja mengatakan bahwa manusia bebas kecuali dia melanggar hukum Tuhan.

“Mereka yang berjuang melawan kecenderungan sesama jenis dan mengendalikan diri untuk tidak terlibat dalam perilaku seksual dipuji atas perjuangan mereka,” kata Gereja Ortodoks Koptik, seraya menambahkan bahwa mereka yang memutuskan untuk melakukan homoseksualitas berada dalam posisi yang lebih buruk dibandingkan mereka yang melakukan perzinahan.

Gereja juga menekankan pentingnya dukungan spiritual dan psikologis bagi individu yang berjuang melawan hasrat dan kecenderungan homoseksual, serta menyoroti efektivitas intervensi tersebut dalam mendorong penyembuhan dan pertumbuhan spiritual.

Sebagai kesimpulan, Gereja dengan tegas menegaskan bahwa jika ada anak-anaknya yang menunjukkan tanda-tanda perjuangan melawan hasrat homoseksual, Gereja akan memberikan pelayanan dan dukungan pastoral bagi mereka dan tidak akan pernah menyerah terhadap mereka tetapi akan berusaha memberikan segala bentuk bantuan untuk menyembuhkan mereka secara psikologis dan spiritual.

Gereja Ortodoks Koptik Mesir dan Al-Azhar secara historis menentang hubungan sesama jenis (homoseksual).

Meskipun tindakan homoseksual atas dasar suka sama suka tidak secara eksplisit dikriminalisasi berdasarkan hukum Mesir, orang-orang yang dituduh melakukan homoseksualitas telah dihukum atas tuduhan seperti pesta pora, prostitusi, dan pelanggaran moralitas publik. (Al Ahram)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home