Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 17:46 WIB | Minggu, 03 Mei 2020

Ilmuwan: Tak ada Bukti Ilmiah Dukung Klaim COVID-19 Bocor dari Lab di Wuhan

Laboratorium virus corona baru di Wuhan, Provinsi Hubei, China. (Foto: businessinsider.com)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Tidak ada “bukti ilmiah” terkait dua klaim yang baru-baru ini digaungkan oleh sejumlah kantor berita dan politikus Amerika Serikat (AS) yang meyakini COVID-19 mungkin saja buatan manusia dan mengalami kebocoran dari sebuah laboratorium, seperti diungkapkan para ilmuwan.

“Asal muasal virus corona baru merupakan area penelitian ilmiah yang sah, yang masih diperdebatkan,” kata sebuah artikel yang diunggah di situs web BuzzFeed News pada 22 April.

Artikel yang ditulis oleh reporter Ryan Broderick dan berdasarkan wawancara dengan beberapa ilmuwan tersebut bertajuk “Para Ilmuwan Belum Temukan Bukti Coronavirus Bocor dari Laboratorium di Wuhan. Pendukung Trump Tetap Sebarkan Rumor Itu.”

Vincent Racaniello, profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Columbia, memaparkan kepada BuzzFeed bahwa ia bahkan tidak nyaman menyebut gagasan yang menyatakan bahwa laboratorium merupakan sumber wabah itu sebagai sebuah teori. “Teori didasarkan pada hasil,” tuturnya, “Terus terang, saya merasa bahwa hal ini didorong oleh politik.”

“Orang-orang yang mengatakan bahwa virus itu bocor dari sebuah laboratorium tidak memahami apa yang mereka bicarakan,” lanjutnya. “Tidak ada manusia yang dapat merancang virus ini.”

Jeremy Konyndyk, peneliti kebijakan senior di wadah pemikir AS, Center for Global Development, menuturkan bahwa saat ini tidak ada bukti yang menjelaskan virus corona berasal dari sebuah laboratorium, baik sebagai sesuatu yang diciptakan secara sengaja maupun kebocoran yang tidak sengaja.

“Ada sebuah klaster (kasus) paling awal di pasar (makanan laut di Wuhan),” kata Konyndyk, mengutip penilaian ahli virus Trevor Bedford. “Jika laboratorium tersebut merupakan titik kebocoran, maka Anda tidak akan menyaksikan pengklasteran kasus awal itu terjadi di pasar tersebut.”

Pada 21 April lalu, Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Fadela Chaib mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa “semua bukti yang ada menunjukkan virus corona berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi maupun dirancang di sebuah laboratorium atau di tempat lain.” (Xinhua/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home