Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 17:41 WIB | Senin, 20 April 2020

Direktur Tolak Tuduhan COVID-19 dari Laboratorium Virus Wuhan

Keberadaan laboratoeium telah memicu teori konspirasi bahwa virus C OVID-19menyebar dari Institut Virologi Wuhan, khususnya laboratorium P4-nya. (Foto: dok. Ist)

WUHAN, SATUHARAPAN.COM-Direktur keamanan maksimum laboratorium di kota Wuhan, China, di mana virus corona baru pertama muncul, menolak pernyataan bahwa laboratorium itu bisa menjadi sumber penyebaran virus dan wabah. Dia menyebutnya sebagai "mustahil".

China telah mendapat tekanan yang meningkat atas transparansi dalam penanganan pandemi ini, di mana Amerika Serikat menyelidiki apakah virus itu berasal dari lembaga virologi yang memiliki laboratorium keamanan hayati yang tinggi.

Ilmuwan China mengatakan virus itu kemungkinan “melompat” dari binatang ke manusia di pasar yang menjual satwa liar. Tetapi keberadaan fasilitas tersebut telah memicu teori konspirasi bahwa virus menyebar dari Institut Virologi Wuhan, khususnya laboratorium P4 yang dilengkapi untuk menangani virus berbahaya.

Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah yang diterbitkan hari Sabtu, Yuan Zhiming, direktur laboratorium, mengatakan bahwa "tidak mungkin virus ini datang dari kami." Tidak ada satu pun stafnya yang terinfeksi, katanya kepada stasiun televisi negara berbahasa Inggris, CGTN, seraya menambahkan "seluruh lembaga sedang melakukan penelitian di berbagai bidang terkait dengan virus corona".

AS Lakukan Penyelidikan

Lembaga tersebut telah menolak teori tersebut pada bulan Februari, mengatakan bahwa pihaknya telah berbagi informasi tentang patogen dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal Januari.

Tetapi pekan ini AS telah membawa isu itu ke arus utama, dengan Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, mengatakan para pejabat AS melakukan "penyelidikan penuh" tentang bagaimana virus "keluar ke dunia".

Ketika ditanya apakah penelitian menunjukkan virus itu bisa berasal dari institut, Yuan berkata: "Saya tahu itu tidak mungkin. Sebagai orang yang melakukan studi viral, kami jelas tahu jenis penelitian apa yang terjadi di institut dan bagaimana institut itu mengelola virus dan sampel," katanya.

Dia mengatakan bahwa karena laboratorium P4 di Wuhan "orang tidak bisa tidak membuat asosiasi", tetapi beberapa media "sengaja mencoba menyesatkan orang".

Laporan-laporan di The Washington Post dan Fox News mengutip sumber-sumber anonim yang menyuarakan kekhawatiran bahwa virus itu mungkin datang, secara tidak sengaja,dari fasilitas itu. Yuan mengatakan laporan itu "seluruhnya didasarkan pada spekulasi" tanpa "bukti atau pengetahuan".

Pihak berwenang di Wuhan pada awalnya mencoba untuk menutupi wabah dan ada pertanyaan tentang penghitungan resmi kasus infeksi dengan pemerintah berulang kali mengubah kriteria penghitungan pada puncak wabah.

Pekan ini pihak berwenang di kota itu mengakui kesalahan dalam menghitung korban tewas dan tiba-tiba menaikkan angkanya sebesar 50 persen.

Trump Peringatkan China

Presiden AS, Donald Trump, memperingatkan China pada hari Sabtu (18/4) bahwa negara itu harus menghadapi konsekuensi jika negara itu "secara sadar bertanggung jawab" atas pandemi virus corona, ketika ia memicu kritik terhadap Beijing atas penanganan wabah.

"Itu bisa saja dihentikan di China sebelum dimulai, dan tidak, dan seluruh dunia menderita karenanya," kata Trump dalam briefing harian di Gedung Putih. Itu adalah pernyataan AS terbaru dalam perang kata-kata antara dua ekonomi terbesar di dunia.

“Jika itu adalah kesalahan, kesalahan adalah kesalahan. Tetapi jika mereka secara sadar bertanggung jawab, ya, maksud saya, maka pasti akan ada konsekuensi,” kata Trump. Dia tidak menguraikan tindakan apa yang mungkin dilakukan Amerika Serikat.

Trump dan para pembantu seniornya menuduh China kurang transparan setelah virus corona menyebar akhir tahun lalu dari kota Wuhan. Pekan ini ia menangguhkan bantuan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan menuduhnya sebagai "China-sentris".

Washington dan Beijing telah berulang kali berdebat di depan umum tentang virus itu. Trump awalnya memuji China dan mitranya Xi Jinping atas tanggapan mereka. Tetapi dia dan pejabat senior lainnya juga menyebutnya sebagai "virus China" dan dalam beberapa hari terakhir. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home