Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 16:11 WIB | Rabu, 20 April 2016

Indef Ragukan Alasan BPS tentang Turunnya Indeks Gini

Direktur Eksekutif Indef (Institute for Development of Economics and Finance), Enny Sri Hartati ( Foto : Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mempertanyakan penurunan indeks gini atau gini ratio pada September 2015, yang diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada Senin (18/4). Menurut BPS, indeks gini Indonesia per September sebesar 0,40, turun dari 0,41 pada bulan Maret.

Dikatakan, penyebabnya adalah naiknya pendapatan kelompok masyarakat terbawah.

Direktur Indef, Enny Sri Hartati, menjelaskan, data per September yang diumumkan BPS menunjukkan indeks gini di pedesaan relatif stagnan sebesar 0,33 persen sedangkan indeks gini di perkotaan mengalami penurunan sebesar 0,1 persen dari 0,43 persen menjadi 0,42 persen. Padahal, kata dia, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran telah terjadi pada bulan September.

"Kita lihat PHK besaran-besaran di level pendapatan kelas bawah telah terjadi di bulan September tahun lalu. Artinya pengangguran di Indonesia semakin meningkat," kata dia kepada Satuharapan.com di Jakarta pada hari Rabu (20/4).

Meskipun, kata dia, pemerintah Jokowi memberikan kompensasi kepada masyarakat bawah atas naiknya harga kebutuhan pokok, tetapi tidak yakin realisasinya sesuai dengan rencana.

Enny mengatakan, kemungkinan yang membuat turunnya gini ratio adalah karena menurunnya pendapat masyarakat, bukan seperti karena meningkatnya pendapatan masyarakat bawah seperti yang dikatakan oleh BPS.

Menurut Enny, harga komoditas tambang memang menurun sangat signifikat. Akibatnya,  para pengusaha besar di sektor-sektor pertambangan, seperti batubara, pendapatannya menurun. Ini menyebabkan pengeluaran pun menurun.

"Nah mungkin itu bisa menjustifikasi menurunnya indeks gini perkotaan. Namun, ia tidak yakin bahwa pendapatan 40 persen masyarakat terbawah meningkat," kata dia.

Menurut Kepala BPS, Suryamin, indeks gini 0,0 menunjukkan pemerataan sempurna. Sedangkan indeks gini 1,0 menunjukkan ketimpangan sempurna. Ada pun indeks gini 0,3-0,5 dikategorikan ketimpangan pendapatan sedang. Sementara lebih dari 0,5 merupakan ketimpangan tinggi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home