Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:57 WIB | Rabu, 16 November 2016

Indonesia Berkontribusi di Badan PBB UNESCO

Ilustrasi: sejumlah bangunan tua di Kota Sawahlunto, saat ini, Indonesia telah memasukkan situs Kota Tua Tambang Sawahlunto dan Kota Tua Jakarta beserta 4 pulau di sekitarnya ke Pusat Warisan Dunia. (Foto; antarayogya.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Banyak kemajuan dan kontribusi Indonesia dalam organisasi PBB, yang menangani masalah Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan UNESCO), diantaranya menjadi anggota "World Heritage Committee".

Bersama 20 negara lainnya, Indonesia merupakan Komite yang paling bergengsi di Unesco menjadi prestasi tersendiri.

Hal itu disampaikan Dubes/Deputi Wakil Tetap Indonesia di UNESCO, TA Fauzi Soelaiman dalam pertemuan Anglo Indonesia Society perkumpulan masyarakat Inggris yang mempunyai minat akan Indonesia di gedung KBRI London, Selasa (15/11) malam.

Dalam presentasi Dubes Fauzi Soelaiman mengatakan,  kontribusi Indonesia untuk warisan budaya dan alam dunia, dan juga capaian Indonesia dalam organisasi pendidikan dan kebudayaan.

Delapan properties Indonesia tercatat dalam World Heritage List, dan Intangible Cultural Heritage, selain itu ada lima dokumen Indonesia yang masuk dalam Memories of the world serta 11 biosphere tercatat dalam Man and the Biosphere (MAB) program.

“Dua geoparks Indonesia juga sudah masuk dalam list UNESCO Global Geopark (UGG), serta dua kota yaitu Pekalongan dan Bandung menjadi UNESCO Creative Cities,” kata Dubes Fauzi Soelaiman.

Dalam acara pertemuan Anglo Indonesia Society yang dibuka Dubes RI di London, Dr Rizal Sukma dan istri Hana A Satriyo, mantan Atase Pendidikan KBRI London memperkenalkan aktivitas delegasi tetap Indonesia yang ada di UNESCO.

Disebutkan misi delegasi tetap Indonesia di badan PBB serta keanggotaan Indonesia di badan-badan UNESCO lainnya, serta konvensi UNESCO yang sudah diterima Indonesia, dan prestasi yang dicapai Indonesia dalam UNESCO seperti situs-situs warisan dunia (World Heritage) dari Indonesia yang tercatat di UNESCO.

Warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage), dokumen Indonesia yang tercatat di Ingatan Dunia (Memory of the World), dan lain-lain. Dikatakannya selama tahun 2015 Indonesia mendapatkan tujuh sertifikat, sedangkan di tahun 2016 hingga saat ini telah mendapatkan tiga sertifikat tambahan.

Dubes Fauzi Soelaiman mengatakan,  prosedur memasukan nominasi untuk Warisan Dunia ke UNESCO yang paling cepat dibutuhkan waktu tiga tahun dari pendaftaran situs di Daftar Tentatif hingga keputusan Komisi Warisan Dunia UNESCO dapat menentukan suatu siklus terdaftar di UNESCO.

Saat ini, Indonesia telah memasukkan situs Kota Tua Tambang Sawahlunto dan Kota Tua Jakarta beserta 4 pulau di sekitarnya ke Pusat Warisan Dunia untuk direview kelengkapannya dan tanggal 1 Februari tahun depan, Indonesia perlu memilih salah satu dari kedua calon Warisan Dunia ini agar dapat tercatat di UNESCO.

Di akhir presentasi, dalam acara Anglo Indonesia Society yang dipimpin ketua Charles Humfrey, Dubes Fauzi Soelaiman mengajak anggota Anglo yang sebagian besar masyarakat Inggris untuk datang ke Indonesia mengunjungi kedelapan situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia seperti Candi Borobudur yang merupakan candi terbesar di dunia tempat ibadah umat Budha. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home