Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 11:18 WIB | Rabu, 15 November 2023

Inggris Perluas Daftar Negara Aman, Imigran Ilegal Segera Dideportasi

Para migran terlihat menaiki perahu karet Pasukan Perbatasan Inggris, setelah mereka dijemput di laut ketika mencoba menyeberangi Selat Inggris. (Foto: AFP)

LONDON, SATUHARAPAN.COM-Migran dari Turki, Mesir dan Kurdi dari Irak yang tiba di Inggris secara ilegal dapat segera dideportasi ke negara asal mereka, karena pemerintah mempertimbangkan untuk memperluas daftar negara “aman”, surat kabat Telegraph melaporkan pada hari Minggu (12/11).

Kebangsaan tersebut mewakili sebagian besar dari hampir 4.000 migran yang datang pada akhir bulan Agustus. Pemerintah percaya bahwa menambahkan negara-negara ini ke dalam daftar aman yang ada, termasuk Uni Eropa, Swiss dan Albania, akan menyederhanakan proses penolakan klaim suaka dan mempercepat repatriasi.

Keputusan tersebut diambil menjelang keputusan Mahkamah Agung pekan ini tentang legalitas skema deportasi pemerintah Rwanda, yang tertunda setelah diblokir oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa pada tahun 2022.

Jika dianggap sah, deportasi ke Rwanda mungkin akan dimulai pada bulan Januari, namun jika ditemukan ilegal, mungkin akan ada seruan agar Inggris meninggalkan ECHR.

Dalam delapan bulan hingga akhir Agustus, Turki menyumbang 2.121 migran, sementara Mesir menyumbang 679 migran, dan Irak menyumbang 1.774 migran. Turki dan Mesir dilaporkan secara aktif dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam daftar aman, Telegraph melaporkan.

Namun, penetapan Irak sebagai negara aman menjadi rumit karena kekerasan sektarian yang terus berlanjut, khususnya yang berdampak pada sejumlah besar pencari suaka Kurdi Irak. Menteri Imigrasi, Robert Jenrick, membahas masalah ini pekan lalu dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri pemerintah daerah Kurdi, Telegraph melaporkan.

Memperluas daftar aman akan memfasilitasi deportasi langsung ke negara asal migran, sehingga berpotensi mengurangi kebutuhan untuk merelokasi migran ke Rwanda. Namun, Enver Solomon, kepala eksekutif Dewan Pengungsi, mengatakan kepada Telegraph bahwa pemerintah “harus fokus pada pengoperasian sistem suaka yang tertib, manusiawi dan adil, memperlakukan orang dengan kemanusiaan dan bermartabat, serta memperluas rute aman ke Inggris. ”

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home