Loading...
SAINS
Penulis: Prasasta Widiadi 07:40 WIB | Kamis, 12 Februari 2015

Ini Kekecewaan Anies Baswedan tentang Guru di Indonesia

Anies Baswedan, Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar Menengah pada pada acara The Economist Event Indonesia, di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (11/2). (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah Anies Rasyid Baswedan mengemukakan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dipicu hanya oleh jumlah tenaga kerja usia produktif di suatu negara, tetapi tenaga kerja tersebut harus memiliki potensi yang dapat direalisasikan.

"Berkualitas maksudnya etos kerjanya kuat, karakter kerjanya baik, ditambah pengetahuan dan keterampilan," kata Anies pada acara The Economist Event Indonesia, di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (11/2).

Menurut Anies, terciptanya tenaga kerja yang berkualitas, harus dimulai dari sekolah yang gurunya juga berkualitas.

“Kuncinya adalah memperbaiki kualitas guru, terutama guru-guru SMK karena biasanya lulusan SMK langsung terjun ke dunia kerja,” Anies menambahkan.

Guru berperan signifikan dalam sistem pendidikan di Indonesia, Anies menjelaskan  bahwa ada sekitar 3,1 juta guru di seluruh Indonesia. Perbandingan angka antara guru dengan murid di Indonesia mencapai angka 1:16. Menurutnya, angka ini jauh lebih baik dari Korea Selatan yang hanya mencapai 1:25. Akan tetapi, Anies cukup kecewa dengan perbandingan tersebut karena persebaran guru kurang merata di Indonesia dan berdampak pada kegiatan belajar mengajar.

"Membangun sekolah itu mudah. Tapi, merekrut guru-guru yang mumpuni itu sulit," kata Anies.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home