Integritas: Awal Membangun Kepercayaan

SATUHARAPAN.COM – Jack Welch diakui dunia manajemen sebagai ”One of World’s Top Leaders in History”. Dia membuat perusahaan GE (General Electric) sehebat yang kita lihat hari ini: dari perangkat listrik rumah tangga hingga pembangkit listrik, GE punya! Ketika seorang sahabat menanyakan rahasianya, Jack menjawab, ”Integritas!”

Mengapa? Integritaslah yang membuat dia dipercaya oleh atasan, bawahan, rekan, pelanggan, pembekal (supplier), bank—pendeknya semua pemangku kepentingan GE. Dan karena dipercaya, Jack sukses.

Bagi Jack, integritas adalah satunya kata dan perbuatan! Yang dikatakan, itulah yang dilakukan—Saying what you do, and doing what you say.  Kadang disingkat: walk your talk. Menjalani apa yang dikatakan. Jika yang dikatakan tak muncul dalam perbuatan, maka hanya akan membuat orang lain bingung. Nah, jika ada perbedaan antara kata dan perbuatan, mana yang dipercaya? Tentu, perbuatan lebih dipercaya.

Perbuatan lebih kuat ketimbang kata, sehingga ada yang bilang: ”Perbuatanmu berbicara begitu kerasnya hingga aku tak lagi dapat mendengar kata-katamu”. Jika seorang guru, yang katanya digugu lan ditiru (dipatuhi dan diteladani), menunjukkan tingkah laku yang berbeda dengan nasihatnya; maka julukan baginya berubah menjadi wagu lan saru (janggal dan tak pantas). Hal itu akan membuatnya sulit mengendalikan muridnya.

Kepercayaan membuat setiap orang senang dan tenang dalam berhubungan kerja.  Tak ada  agenda terselubung yang membuat orang mempertanyakan kesungguhan kata-kata.

Apa yang terjadi selanjutnya? Suasana kerja makin menyenangkan. Produktivitas meningkat. Bawahan yang berintegritas akan menjadi andalan atasan. Atasan yang berintegritas akan dipatuhi dan diteladani bawahan. Bekerja menjadi passion dan bukan beban. Jadi, mari kita awali kehidupan kerja yang penuh gairah dengan menghidupkan integritas dalam diri dengan walk your talk: do what you say, say what you do!

email: inspirasi@satuharapan.com