Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 15:18 WIB | Selasa, 13 Januari 2015

Istana Turki Sambut Presiden Palestina dengan ''Dress Show''

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, disambut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di tanggak istana presiden dengan pengawal yang berpakaian prajurit masa lalu. (Foto dari Hurriyet Daily News)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM –  Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyambut Presiden Palestina di Istana Ankara dengan pengawal yang mengenakan pakaian prajuri masa lalu.

Media Turki, Hurriyet Daily News, menyebutkan istana baru presiden Turki menampilkan "dress show" (pertunjukan pakaian) dalam acara penyambutan untuk kepala negara untuk pertama kalinya pada 12 Januari.

Mahmoud Abbas disambut Erdogan dan berjabat tangan di tangga istana yang diresmikan pada Oktober lalu, dan mereka diapit oleh rombongan berkostum prajurit, sebelum keduanya pindah ke ruang pertemuan untuk pembicaraan bilateral.

Kantor berita AFP menyebutkan bahwa16 pengawal itu mengenakan pakaian prajurit yang mengenakan baju besi, ketopong dengan kemilau keemasan, bahkan kumis palsu, serta membawa perisai, pedang dan tombak.

Mahmoud Abbas bagaikan berjalan di panggung  tempat drama dengan kostum sejarah ketika datang untuk pembicaraan di Ankara dengan Erdogan.

Pembangunan istana presiden Turki di pinggiran Ankara itu menjadi kontroversi, yang menurut AFP memiliki 1.150 kamar, dan menghabiskan 490 juta Euro . Pengguna media sosial menyatakan bingung atas apa yang sedang terjadi di Ankara. "Sirkus Ottoman di istana,"  tulis wartawan Turki terkemuka, Kadri Gursel dalam akun Twitternya.

Erdogan mengatakan bahwa istana adalah simbol dari Turki ‘’baru" yang dia membangun.  Namun para lawan politiknya mengecam sebagai pemborosan konyol, dan dia bertindak semakin otoriter.

Dia juga semakin keras untuk membawa Turki kembali ke dasar pada sejarah sebelum Turki modern pada tahun 1923, dan mendorong tuduhan dia ingin melemahkan fondasi  negara modern dan sekuler.

Kantor berita resmi Anatolia kemudian menjelaskan bahwa 16 prajurit itu masing-masing diwakili salah satu kerajaan sejarah Turki, pada masa sebelum penaklukan Turki.

Sedangan Hurriyet daily News menuliskan bahwa menurut cerita resmi, 16 kerajaan Turki itu adalah  Kekaisaran Hun (209 SM-93 M), Kekaisaran Hun Barat (48  - 216 ), Kekaisaran Hun Eropa (375-469),  Kekaisaran Hun Putih (390-577), Kekaisaran Göktürk (552-745), Kekaisaran Avar (565-835), Kekaisaran Khazar (651-983), Negara Uighur (745-1369), Karahanids (840-1212), Gaznavids (962-1186),  Kesultanan Seljuk Raya (1040-1157), Harzemshahs (1097-1231), Negara Horde Golden (1236 -1502), Kekaisaran  Agung Timur (1368-1501), Kekaisaran Babur (1526-1858) dan Kekaisaran Ottoman (1299-1922).


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home