Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:59 WIB | Kamis, 04 September 2014

Istri Gubernur DKI 1964-1965 Henk Ngantung Tutup Usia

Evy Ngantung (75), istri Gubernur DKI Jakarta era 1964-1965, Henk Ngantung, meninggal dunia di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur (3/9) pukul 19.30. (Foto: greenp4r4hyangan.wordpress.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hetty Evelyn Memesah, atau lebih akrab disapa Evy Ngantung (75), istri mantan Gubernur DKI Jakarta era 1964-1965, Henk Ngantung, meninggal dunia di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (3/9) pukul 19.30. Almarhumah meninggal di ruang ICU karena penyakit darah tinggi dan paru-paru, dan jenazah almarhumah menurut keluarga disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Kamang (45), anak Evy Ngantung menuturkan, ibunya menderita sakit darah tinggi dan paru-paru. Ibunya masuk ke RS UKI pada Senin (1/9) pagi, namun tak kuasa melawan penyakitnya hingga akhirnya Rabu sekitar pukul 19.30 dinyatakan meninggal dunia.

"Ibu memang punya penyakit darah tinggi, sampai rusak paru-paru dan jantung. Ini karena efek darah tinggi yang terlalu lama," ujar Kamang yang ditemui di RS UKI, Rabu malam.

Jenazah disemayamkan di RSPAD hingga Jumat (5/9), dan dijadwalkan dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, satu liang dengan suaminya, Henk Ngantung.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Yonatan Pasodung mengatakan, seluruh biaya pengobatan dan pemakaman almarhum, baik di RS UKI maupun di RSPAD Gatot Subroto, akan ditanggung Pemprov DKI. "Saya diperintahkan oleh Pak Wagub untuk mengurus seluruh kebutuhan prosesinya, mulai dari perawatan hingga pemakaman nanti," Pasodung menjelaskan. 

Ia mengaku tiba di RS UKI pada pukul 16.00 untuk melihat kondisi Evy Ngantung, dan pada pukul 16.30 kondisi kesehatannya menurun. Ia bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati berusaha memindahkan Evy ke RSCM, mengingat peralatannya lebih lengkap dibanding di RS UKI.

Pemindahan dipersiapkan setelah dipastikan mendapat tempat di ruang ICU RSCM. Namun, pemindahan dibatalkan karena kondisi semakin menurun. 

"Tim medis pun memeriksa kesehatan langsung, ternyata hasilnya menunjukkan sangat tidak mungkin memindahkannya ke RSCM,"  dia menjelaskan. 

Sebelum meninggal dunia, almarhumah selama ini tinggal bersama anaknya, Kamang (40), di Gang Jambu RT 07/04 Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur. 

Ketua RT 07/04 Cawang, Teguh mengaku terkejut saat mendengar kabar meninggalnya Evy Ngantung. Sebelum meninggal, Evy kejang-kejang, gemetar, dan muntah. Seorang tetangga merawatnya. "Pagi harinya, Senin (1/9), kejang-kejangnya kambuh lagi, sehingga oleh Kamang langsung dilarikan ke RS UKI," Teguh menambahkan. 

Anak pasangan Evy dan Henk Ngantung selain Kamang, yakni Yeni yang tinggal di Manado, dan Maya yang tinggal di Belanda, menunggui di RS UKI hingga akhir hayatnya. (beritajakarta.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home