Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 09:32 WIB | Selasa, 23 Maret 2021

Jokowi: Jangan Sampai Pasokan Air ke Rumah Tangga Terkendala

Presiden meresmikan sistem penyediaan air minum (SPMA) di Pasuruan yang merupakan kerja sama pemerintah dan badan usaha.
Jokowi: Jangan Sampai Pasokan Air ke Rumah Tangga Terkendala
Presiden Joko Widodo menuju fasilitas Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada hari Senin (22/3). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Jokowi: Jangan Sampai Pasokan Air ke Rumah Tangga Terkendala
SMPA Umbulan di Pasuruan. (Foto: tangkap layar video)

PASURUAN, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang berlokasi di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, dan meninjau langsung fasilitas pengolahan air minum yang pengerjaannya mulai tahun 2017.

SPAM Umbulan masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional dan merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk dapat memberikan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat sekitar.

“Ini air dari sini keadaannya sudah bersih. Langsung bisa dimanfaatkan, tidak pakai pengolahan yang rumit-rumit,” kata Jokowi dalam sambutan peresmian.

Fasilitas tersebut memiliki kapasitas penyaluran air bersih sebesar 4.000 liter per detik dengan air baku pengolahan yang bersumber dari Mata Air Umbulan. Selama masa pembangunan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memasang pipa transmisi air baku sepanjang 93 kilometer, dua rumah pompa, 14 unit offtake, dan 17 unit reservoir yang tersebar di lima kabupaten/kota.

SPAM Umbulan menyuplai air bersih kepada sejumlah perusahaan daerah air minum (PDAM) yang nantinya secara bertahap akan mendistribusikannya melalui jaringan distribusi kepada masyarakat. Itu termasuk PDAM Kota Surabaya, PDAM Kabupaten Pasuruan, PDAM Kota Pasuruan, PDAM Kabupaten Sidoarjo, PDAM Kabupaten Gresik, dan PDAB Jawa Timur.

 

Namun Jokowi mengatakan bahwa pekerjaan besar belum berhenti dengan selesainya pembangunan SPAM Umbulan tersebut. Sebab, pekerjaan yang selanjutnya harus mulai dikerjakan ialah bagaimana menyalurkan air bersih tersebut hingga ke rumah-rumah tangga agar dampak pembangunan dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

“Tadi saya tanyakan di lapangan, yang baru berjalan itu (kapasitas) 900 liter per detik, artinya masih ada 80 persen yang harus segera diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga. Pekerjaan besarnya ada di situ,” katanya.

“Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai, tapi untuk masuk ke rumah tangga terkendala. Praktik yang saya alami ada waduk besar, irigasi primernya sudah disiapkan, tapi untuk yang sekunder dan tersier tidak ada. Terus airnya sampai ke sawah lewat mana? Ini juga sama,”kata Jokowi.

Proyek pembangunan SPAM Umbulan ini juga dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), yakni sebagian anggaran berasal dari APBN, sebagian dari APBD Jawa Timur, dan sebagian lainnya dari pihak swasta.

“Model pembangunan KPBU ini akan terus kita dorong tidak hanya di Umbulan saja tetapi juga proyek-proyek yang lain, sehingga beban APBN ini akan semakin berkurang dan pengelolaannya justru swasta yang harus bergerak,” tandasnya.

Hadir dalam acara peresmian itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home