Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 01:00 WIB | Rabu, 29 April 2020

Kantor Intelejen Irak Diserang Bom Bunuh Diri, Diduga ISIS

Setidaknya tiga orang terluka.
Tentara Amerika Serikat berjalan-jalan di Pangkalan Udara K1 di barat laut Kirkuk di Irak utara sebelum penarikan yang direncanakan pada 29 Maret 2020. (Foto: dok. AFP)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Seorang militan yang mengenakan bom rompi bunuh diri menyerang sebuah biro intelijen di Irak utara pada hari Selasa (28/4), melukai setidaknya tiga anggota personil keamanan, kata pejabat Irak. Mereka menuduh serangan dilakukan oleh anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Pasukan keamanan Irak telah melihat dua pria, satu mengenakan rompi peledak dan seorang pengemudi, mendekati gerbang Direktorat Intelijen dan Kontra-Terorisme di lingkungan Qadisiyah di kota Kirkuk wilayah utara, kata seorang pejabat keamanan.

Pria itu melemparkan granat dan kemudian meledakkan rompi peledaknya sebelum memasuki tempat itu, kata pejabat itu.

Lelaki yang lain, si sopir, melaju menjauh dari tempat kejadian. Tidak ada klaim bertanggung jawab oleh ISIS, yang sebagian besar telah dikalahkan di Irak pada tahun 2017, tetapi masih mempertahankan sel-sel tidur yang serangannya menargetkan pasukan Irak.

Bom bunuh diri adalah ciri khas kelompok militan, yang pada puncak kekuasaannya pada tahun 2014 mengendalikan hampir sepertiga wilayah Irak dan Suriah.

Seorang pejabat senior intelijen Irak mengatakan kepada The Associated Press bahwa departemen itu "memiliki pengetahuan bahwa Daesh akan melakukan operasi bunuh diri terhadap Direktorat Intelijen, tetapi kami tidak tahu pada hari apa." Daesh adalah akronim dalam bahasa Arab untuk ISIS.

Serangan itu adalah percobaan bom bunuh diri pertama dalam beberapa bulan terakhir, terjadi di tengah serangan kecil ISIS di Provinsi Kirkuk, Diyala dan Salahaddin. Medan di provinsi-provinsi itu sulit diatasi oleh polisi dan ada sengketa wilayah antara pemerintah federal di Baghdad dan wilayah semi-otonomi Kurdi di utara telah menyebabkan celah keamanan di daerah itu.

Koalisi militer pimpinan Amerika Serikat baru-baru ini menarik pasukan dari pangkalan-pangkalannya di kawasan itu, termasuk di Kirkuk. Ini sejalan dengan rencana penarikan pasukan yang akan mengurangi kehadiran koalisi ke pangkalan-pangkalan di Baghdad dan Provinsi Anbar di barat. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home