Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Melki 05:19 WIB | Kamis, 15 Februari 2024

Karantina Kalsel Periksa Ratusan Lobster Tujuan Jakarta

Petugas Karantina Kalsel saat memeriksa kondisi lobster yang akan dikirim ke Jakarta. (ANTARA)

BANJARBARU, SATUHARAPAN.COM - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan (Karantina Kalsel) memeriksa ratusan lobster yang akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Syamsudin Noor dengan tujuan Jakarta.

"Lobster yang mau dikirim terdiri dari 398 lobster Pakistan, 68 lobster mutiara, 24 lobster batik dan 11 lobster bambu hidup," kata Kepala Karantina Kalsel Sudirman, di Banjarbaru, Rabu (14/2).

Adapun pemeriksaan dilakukan oleh petugas Karantina di Tempat Pemeriksaan Fisik Ikan (TPFI) di Banjarbaru yang lokasinya tak jauh dari bandara.

Sudirman menyebut pemeriksaan tersebut merupakan pengawasan lalu lintas komoditas perikanan antararea yang dilakukan melalui pemeriksaan administratif dan kesesuaian dokumen dengan jenis serta jumlah komoditasnya.

Pemeriksaan fisik pun dilakukan dengan cermat untuk memastikan komoditas telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Sudirman menjelaskan pula untuk dapat dilalulintaskan lobster harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya tidak dalam kondisi bertelur, jenis lobster pakistan dan lobster batik harus memiliki panjang karapas di atas enam centimeter atau berat di atas 150 gram.

Sedangkan jenis lobster mutiara dan lobster bambu harus memiliki panjang karapas di atas delapan centimeter atau berat di atas 200 gram.

Petugas melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel lobster untuk mengetahui ada atau tidaknya White Spot Syndrome Virus (WSSV) juga dilakukan guna menjamin bahwa komoditas aman dan layak dikonsumsi nantinya.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, komoditas dinyatakan sehat dan dapat diterbitkan Sertifikat Kesehatan Ikan Domestik Keluar (KI-D2).

"Setiap komoditas perikanan yang akan dilalulintaskan harus sehat sebagai upaya mitigasi risiko masuk, keluar, dan tersebarnya hama penyakit ikan Karantina (HPIK), baik antararea maupun untuk keperluan ekspor dan impor," ujar Sudirman.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home