Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 13:24 WIB | Kamis, 12 Februari 2015

Kekuasaan NIIS Kini Sudah Setara dengan Negara Belgia

Para militan NIIS sedang pawai di Raqqa, Suriah, yang diposting di sebuah situs kaum ekstremis itu pada 14 Januari lalu (Foto:csmonitor)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Pejabat kontraterorisme pemerintahan Obama mengatakan jumlah pejuang asing yang bepergian dari Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk bergabung dengan gerakan ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) terus berkembang. Sekitar 20.000 pejuang telah turut bergabung dari lebih 90 negara beberapa tahun terakhir.

Meskipun serangan udara AS telah berlangsung berbulan-bulan yang ditujukan terhadap kelompok NIIS atau dikenal juga dengan ISIS, Direktur Kontraterorisme Nasional AS, Nicholas Rasmussen mengatakan dalam dengar pendapat dengan Komite Keamanan Dalam Negeri DPR AS, "jelas bahwa jumlah mereka yang ingin pergi ke Irak dan Suriah terus bertambah."

"Kami menilai bahwa setidaknya 3.400 pejuang ini berasal dari negara-negara Barat, dan termasuk 150 orang dari AS, baik yang pernah bepergian ke zona konflik atau mencoba untuk melakukannya," kata Rasmussen.

"Mereka datang dari berbagai latar belakang, yang menunjukkan adanya kebutuhan untuk pesan strategis yang komprehensif dan keterlibatan awal dengan berbagai komunitas untuk menghalangi individu yang rentan mencoba melakukan perjalanan ke daerah konflik."

Ketua Komite, Michael T. McCaul yang berasal dari Partai Republik wilayah pemilihan Texas, berkata NIIS saat ini "mengontrol wilayah seukuran Belgia, memerintah jutaan orang, menerima pendapatan miliaran dolar AS dengan puluhan ribu prajurit."

"Lansekap teroris Islam ini telah berkembang sedemikian rupa sehingga melahirkan ancaman ganda, yaitu pejuang asing yang kembali dari Suriah ke Amerika Serikat dan terorisme yang berkembang di dalam negeri, "kata McCaul.

"Ekstremis tidak perlu melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menjadi ancaman bagi tanah air kita," katanya. "Melalui propaganda video ala Hollywood dan media sosial, kelompok teror Islam menghasut pengikutnya dan menarik calon pengikut potensial untuk berperang di dalam negeri. Baik NIIS maupun Al-Qaeda yang berbasis di Yaman di Semenanjung Arab telah memanggil para calon pengikutnya di negara Barat, termasuk Amerika, dan itu berhasil."

Rasmussen menambahkan, dalam lima minggu terakhir saja, NIIS telah menghasilkan lebih dari 250 produk propaganda di internet. "Kelompok ini telah menunjukkan kapasitas yang dapat menggunakan produk-produk ini berbicara dengan spektrum penuh kepada audiens potensial," tutur dia, sebagaimana dilansir oleh The Washington Times.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home