Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 19:10 WIB | Minggu, 05 Juni 2016

Kemenag Tetapkan Awal Ramadan 1437 H, Senin 6 Juni

Sejumlah warga mencari ikan di kolam pada acara tradisi Gubyak Balong di Dusun Cimuncang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (4/6). Tradisi Gubyak Balong atau mencari ikan di kolam warga secara masal merupakan tradisi 'munggahan' warga untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Agama sebagai wakil pemerintah usai melaksanakan sidang isbat tertutup hari Minggu (5/6) malam, menetapkan awal bulan Ramadan 1437 Hijriah jatuh pada hari Senin 6 Juni 2016. Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan penetapan awal Ramadan ini berdasarkan pemantauan hilal di 33 titik di seluruh Nusantara dan hasil musyawarah bersama.

“Saya selaku Menteri Agama dan disetujui oleh seluruh peserta sidang Isbat, mengucapkan selamat berpuasa esok hari, dan mari kita bersama menjaga kesucian bulan Ramadan, semoga kualitas peribadatan kita dalam menjalani Ramadan ini lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Menag dalam konferensi pers penetapan awal Ramadan di Kantor Kementerian Agama hari Minggu (5/6) malam dengan dihadiri Ketua Umum MUI Pusat KH Ma`ruf Amin.

Sebelumnya Menteri Agama mengatakan sidang isbat (penetapan) awal bulan Ramadan 1437 H dilakukan secara tertutup agar tidak memunculkan salah paham di kalangan masyarakat.

Kementerian Agama menggelar sidang isbat di Jakarta pada Minggu (5/6) sore dan Menag Lukman memastikan proses sidang isbat dilakukan secara tertutup sebagaimana tahun lalu. 

"Kami mengundang para kyai, ulama, tokoh-tokoh agama, pimpinan ormas-ormas Islam, akademisi, dan pakar di bidang ilmu falaq untuk hadir dalam sidang isbat yang akan dilakukan pada 5 Juni 2016 sore hari," kata Menag.

Sidang dilakukan tertutup, menurut Menag, karena hal terpenting yang dibutuhkan masyarakat adalah hasilnya, bukan perdebatannya. Jadi, kata Menag, lebih baik untuk membiarkan suasana perdebatan menjadi panggung tersendiri.  

"Perdebatan dalam isbat awal Ramadan bukan konsumsi publik. Perdebatan para ahli, kalau dikonsumsi masyarakat umum khawatir justru berpotensi memunculkan salah paham," kata Menag. (Ant/kemenag.go.id)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home