Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:16 WIB | Jumat, 08 April 2016

Kemenkes Selidiki Dugaan Pasien Meninggal karena Obat Bius

Ilustrasi. (Foto: depkes.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Terkait berita meninggalnya tiga pasien pascaoperasi di Rumah Sakit (RS) Mitra Husada, Pringsewu, Lampung, pada Senin (4/4), Kementerian Kesehatan mengeluarkan edaran penghentian sementara pemakaian obat bius yang digunakan saat operasi kepada pasien tersebut. Dugaan sementara, karena injeksi obat bius bupivacain spinalanasthesie. Demikian siaran pers yang dikeluarkan situs depkes.go.id pada Kamis (7/4).

Kemenkes juga membentuk tim investigasi terpadu untuk menyelidiki penyebab kematian pasien, dan membuktikan adanya dugaan kejadian tidak diharapkan (KTD) sentinel.

Selain itu, kepolisian juga terus menyelidiki kasus dugaan malapraktek di Rumah Sakit Mitra Husada, Pringsewu itu. Bahkan Polda Lampung telah menurunkan tim khusus untuk mengungkap benang merah dari persitiwa yang menarik perhatian publik luas ini.

Keterangan Ketua Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Slamet Riyadi Yuwono dari RS Mitra Husada Pringsewu, menyebutkan tiga pasien menjalani operasi pada hari sama, Senin (4/4). “Satu orang ibu yang menjalani caesar. Satunya lagi pemuda 17 tahun operasi varikokel di kaki, dan satu lagi usia 62 tahun operasi untuk tumor betis,” kata Slamet, seperti diberitakan translampung.com.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo menambahkan, kematian tiga pasien, terungkap saat tim dari Kemenkes dan Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) sedang ada kegiatan di Lampung. Sebab itu, tim langsung melakukan investigasi awal.

Kemiripan secara kronologis pada ketiganya, yakni muncul kejang-kejang seusai menjalani operasi dan akhirnya meninggal. Jenis obat bius yang dipakai pada ketiganya pun sama, yakni injeksi bupivacain spinalanasthesie.

Selain di Lampung, BPOM juga menyelidiki kasus serupa di Mataram. Penyelidikan dilakukan di tempat kejadian, maupun di sarana distribusi obat di wilayah setempat. Audit menyeluruh juga dilakukan pada 10 perusahaan yang memproduksi bupivacain spinalanasthesie, baik jenis injeksi biasa maupun spinal atau heavy.

Kemenkes, mengimbau dan mendorong rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman bagi pasien. Demikian juga masyarakat diharapkan tetap tenang dan dapat memilah informasi yang benar.

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home