Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:49 WIB | Jumat, 03 Juni 2016

Kemristekdikti: 40 Profesor Ternama Jadi Dosen Tamu

Guest Lecture (GL) yang diselenggarakan FMIPA IPB, Senin (11/8/ 2014), dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. rer. nat. Gereon Elbers dari FH Aachen University Of Applied Sciences yang merupakan pakar ahli dibidang Fachbereich Chemie und Biotechnologie. (Foto: mipa.ub.ac.id.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), menganggarkan dana sebesar Rp 250 miliar, yang diperuntukkan mengundang sebanyak 40 profesor ternama, menjadi dosen tamu di sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air.

"Untuk tahap awal, kami menganggarkan dana sebesar Rp 250 miliar, yang diperuntukkan mengundang sebanyak 40 profesor menjadi dosen tamu. Jadi nanti, para profesor itu akan mengajar di sejumlah perguruan tinggi," kata Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti, dalam acara sosialisasi di Jakarta, Kamis (2/6).

Ghufron mengatakan, lebih baik mengundang satu profesor asing ternama atau kelas dunia dibandingkan mengirim seorang dosen untuk belajar di luar negeri.

Menurut dia, ada tiga tugas utama para profesor tersebut yakni, membantu analisis data yang sudah ada baik pusat penelitian maupun mahasiswa doktor, membimbing atau menulis proposal proyek dengan mendatangkan sumber dana dari luar negeri, dan membantu agar jurnal nasional bisa menjadi jurnal internasional.

"Jadi ada tiga tugas utama para profesor tersebut," kata dia.

Untuk tahap awal, pihaknya hanya bisa mengundang sebanyak 40 profesor kelas dunia tersebut. Ke depan, pihaknya berupaya agar semakin banyak profesor kelas dunia yang bisa menjadi dosen tamu.

"Nanti para profesor tersebut, tidak hanya mengajar di satu perguruan tinggi, tetapi di tiga perguruan tinggi."

Kemristekdikti membuka kesempatan perguruan tinggi, untuk mengusulkan siapa saja profesor kelas dunia yang akan diundang. Sedangkan untuk program studi prioritas, Ghufron mengatakan program studi profesornya tidak ada batasan namun dipriroitaskan yang selaras dengan pembangunan nasional.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home