Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 12:43 WIB | Jumat, 14 April 2023

Kerja Sama dengan AS dan Australia, Obat COVID-19 Kini Tersedia di Indonesia

Penyerahan obat COVID-19, Paxlovid, dari Australia dan Amerika diterima Menteri Kesehatan Budi Gunadi sadikin, Kamis (13/4) di Jakarta. (Foto: Humas Kemkes)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Obat baru untuk COVID-19 kini tersedia di Indonesia. Obat ini dinilai lebih efektif dalam proses penyembuhan pasien COVID-19.

Obat tersebut merupakan obat antivirus oral bernama nirmatrelvir/ritonavir atau Paxlovid. Diberikan kepada pasien dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang dan berpotensi menjadi berat.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyediaan stok obat dalam negeri merupakan upaya pemerintah dalam menjamin masyarakat mudah mengakses obat.

''Kita harus memiliki obat yang tersedia di dalam negeri. Jadi ketika seseorang terkena penyakit, mereka tidak perlu panik, mereka tidak harus bergantung pada pemerintah. Mereka dapat pergi ke fasilitas kesehatan yang dekat untuk mendapatkan akses ke obat ini,'' kata Menkes Budi pada serah terima Paxlovid di gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (13/4).

Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes L. Rizka Andalusia, mengatakan Paxlovid sudah dapat izin edar dari Badan POM dan sudah terbukti dari uji klinisnya bahwa Paxlovid efektif untuk gejala ringan tetapi yang berisiko tinggi menjadi berat.

''Jadi obat ini untuk orang-orang yang mempunyai faktor gejala ringan yang berpotensi jadi berat,'' kata Dirjen Rizka.

Kerja Sama dengan Amerika Serikat dan Australia

Keberadaan Paxlovid di Indonesia merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Australia. Sebanyak 24.096 dosis yang didonasikan untuk Indonesia.

Obat ini merupakan obat terakhir yang ditemukan setelah favipiravir dan molnupiravir. Saat ini Paxlovid sudah berada di instalasi farmasi pusat Kemenkes. Nantinya paxlovid akan didistribusikan ke 34 provinsi. Pada tahap awal distribusi obat akan diprioritaskan kepada daerah yang sangat membutuhkan.

Dirjen Rizka menambahkan Paxlovid tidak diberikan kepada anak-anak, melainkan hanya orang dewasa dengan gejala ringan yang berpotensi menjadi gejala berat. ''Teknis pemberian paxlovid ini satu treatment course untuk lima hari. Obat ini adalah kombinasi dua obat atau dua antivirus yang diminum bersamaan, diminum dua kali sehari selama lima hari. Jadi treatment itu selama lima hari,'' katanya.

WHO Representative to Indonesia Dr. N. Paranietharan mengungkapkan pasien COVID-19 yang mengonsumsi paxlovid dapat mengurangi rawat inap dan risiko kematian hingga 89%. ''Jika kita jatuh sakit, Paxlovid akan mencegah kita berpindah dari gejala ringan ke penyakit parah. Ini pertama kalinya ada di Indonesia dan itu berhasil,'' kata Paranietharan.

Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim, mengapresiasi kerja sama yang dilakukan dengan Indonesia dalam mengakhiri pandemi COVID-19. Menurutnya, pengiriman Paxlovid ini menunjukkan nilai kolaboratif yang baik.

''Indonesia dan Amerika Serikat bergabung untuk menggunakan obat-obatan yang baru dan dengan cepat meningkatkan sistem distribusi untuk bersama-sama menghadapi pandemi. Hal ini dapat membatasi penyebaran penyakit mematikan dan mengobati mereka yang terkena infeksi,'' tutur Dubes Kim.

Dubes Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM mengatakan antivirus Paxlovid secara signifikan mengurangi kemungkinan penyakit parah dan mengurangi rawat inap untuk pasien COVID-19. Obat ini akan segera didistribusikan ke rumah sakit di seluruh Indonesia.

''Australia dan Indonesia tetap berkomitmen untuk bekerja sama mengatasi masalah kesehatan yang luar biasa dan menghadapi tantangan yang timbul oleh pandemi COVID-19 bersama-sama,'' ungkap Penny Williams.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home