Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 14:03 WIB | Senin, 07 Oktober 2013

Koalisi Masyarakat Mengadakan Aksi Tolak APEC

Koalisi Masyarakat Mengadakan Aksi Tolak APEC
Sejumlah koalisi yang tergabung dalam Gerak Lawan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Keuangan jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/10) mendesak Presiden SBY untuk menyelamatkan perekonomian dalam penyelenggaraan APEC di Bali. (Foto-foto : Dedy Istanto).
Koalisi Masyarakat Mengadakan Aksi Tolak APEC
Aksi tidur di depan kantor Kementerian Keuangan bagian dari aksi sebagai bentuk protes yang dilakukan oleh koalisi Gerak Lawan.
Koalisi Masyarakat Mengadakan Aksi Tolak APEC
Salah satu orator yang menyuarakan protesnya atas penyelenggaraan APEC di Bali yang membahas agenda mendorong meliberalisasi perdagangan.
Koalisi Masyarakat Mengadakan Aksi Tolak APEC
Para pengunjuk rasa yang tergabung dalam koalisi Gerak Lawan bergandeng tangan sebagai bentuk perlawanan protes terhadap penyelenggaraan APEC yang sampai hari ini masih berlangung.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Koalisi masyarakat tergabung dalam Gerakan Rakyat Lawan Neokolonialisme dan Imperialisme (Gerak Lawan) menggelar aksi demonstrasi mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk segera menyelamatkan perekonomian Indonesia dari dampak krisis global. Aksi unjuk rasa ini dilakukan dengan menggelar teaterikal di depan kantor Kementerian Keuangan, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/10).

Hal ini terkait dengan penyelenggaraan Asian Pasific Economic Coorperation (APEC) di Nusa Dua, Bali yang berlangsung sejak 1-8 Oktober 2013 yang membahas lebih banyak mendorong kepentingan ekonomi negara-negara industri melalui tiga agenda yang diajukan diantaranya agenda pertumbuhan dunia, agenda konektivitas, dan agenda Bogor Goals yang mengarah kepada liberalisasi perdagangan.

Dalam aksinya, koalisi Gerak Lawan mendesak kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membatalkan komitmen Menteri Keuangan APEC 20 September 2013 yang telah ditanda tangani oleh Chatib Basri, kemudian meminta kepada Presiden SBY untuk tidak menjadikan agenda konektivitas APEC sebagai ajah penambah utang Negara, dan pengambil alihan terhadap sumber daya ekonomi rakyat ke tangan swasta. Di samping itu meminta kepada Presiden Indonesia untuk tidak menyepakati pake Bali WTO dan membatalkan rencana Indonesia menjadi tuan rumah KTM 9 WTO di Bali dan meminta rakyat Indonesia untuk menolak agenda liberalisasi perdagangan dunia yang digagas dalam pertemuan G20, APEC, WTO dan ASEAN.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home