Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:45 WIB | Senin, 07 Oktober 2013

Usaha Kecil Menengah Menjadi Pembahasan Penting APEC

Usaha Kecil Menengah Menjadi Pembahasan Penting APEC
Presiden SBY bersama dengan ibu Ani Yudhoyono. (foto: kemlu.go.id)
Usaha Kecil Menengah Menjadi Pembahasan Penting APEC
Iman Pambagyo (kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Khrisnamurti. (foto: kemendag.go.id)

NUSA DUA, SATUHARAPAN.COM – Usaha Kecil dan Menengah (UKM) saat ini menjadi pokok pembahasan pada Asian Pacific Economic Forum (APEC) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Pernyataan ini merupakan salah satu kesimpulan yang berlangsung dari Pertemuan Tingkat Menteri (Asian Ministry Forum) yang berlangsung pada 4 hingga 5 Oktober 2013 di Nusa Dua, Bali.

Salah satu poin penting dari pertemuan tersebut yakni memperkuat daya saing UKM sebagai pendorong perekonomian, dan peningkatan pemberdayaan perempuan melalui UKM.

Dua tindakan yang akan dilakukan bersama-sama tersebut merupakan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan pemerataan (sustainable growth with equity).

Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional (Dirjen KPI) Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo mengatakan bahwa kerja sama antar negara-negara saat ini melibatkan perempuan dan UKM dipertajam.

“Pokoknya, di Bali, pengarusutamaan UKM lebih didorong, seperti  isu akses keuangan dan CSR,” kata Iman.

Iman mengatakan bahwa ini merupakan hal yang penting untuk dikerjakan karena 60 persen UKM di Indonesia dikelola kaum perempuan. Para pejabat dari berbagai kementerian dan lembaga yang masuk di dalam AMM menyepakati bahwa itu salah satu poin pentingnya adalah menyoroti pentingnya nasib UKM ke dalam forum paling bergengsi di Asia Pasifik.

UKM saat ini berperan penting bagi Indonesia karena hampir 52 juta warga Indonesia menggantungkan nasib dan keluarganya kepada sektor usaha kecil dan menengah.

Pokok-pokok kesepakatan Pertemuan Antar Kementerian lainnya adalah kesepakatan untuk mengupayakan penyediaan pendidikan bagi masyarakat perbatasan antar negara, melalui APEC ini dipandang penting adanya respons mendesak untuk pemberian kemudahan fasilitas bagi masyarakat yang berpergian di kawasan Asia Pasifik.

Setiap negara penting untuk mempromosikan sumber energi yang bersih dan terbarukan, dan jangan melupakan komitmen masing-masing anggota APEC memberantas korupsi, sekaligus menjamin transparansi guna kelancaran investasi.

Para menteri APEC menginginkan ketahanan pelayanan kesehatan dan penciptaan lapangan kerja baru. (kemlu.go.id/setkab.go.id)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home