Loading...
INDONESIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 19:27 WIB | Jumat, 15 April 2016

KPK Ajak "Orang Hebat Main Jujur"

KPK Ajak "Orang Hebat Main Jujur"
Laode M Syarief, Wakil Ketua KPK, pada saat bermain dalam kegiatan Playday Boardgames Antikorupsi di Auditorium KPK Jakarta, hari Jumat (15/4). (Foto: Febriana DH)
KPK Ajak "Orang Hebat Main Jujur"

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gerakan “Orang Hebat Main Jujur”, itulah yang mulai digencarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ingin terus berinovasi dalam mendukung proses pembelajaran dan kampanye antikorupsi kepada masyarakat. Salah satunya dengan model pembelajaran menggunakan papan permainan (board game).

“Tidak hanya sebagai permainan yang sekedar untuk hiburan, karena jika dikembalikan ke esensi permainan, bermain adalah fondasi belajar. Bermain adalah cara yang paling menyenangkan dan efektif untuk belajar dan mendidik tanpa mengenal usia. Didasari alasan itulah, KPK mengembangkan board game antikorupsi untuk berbagai segmentasi,” kata Eko Nugroho, Game Designer, dalam kegiatan Playday Boardgames Antikorupsi di Auditorium KPK Jakarta, hari Jumat (15/4).

Playday Boardgames Antikorupsi merupakan uji coba tujuh board game yang rencananya akan diluncurkan KPK pada akhir tahun 2016 dalam Festival Anak Jujur. Tujuh board game tersebut antara lain Keranjang Bolong, Terajana, CSI Pelajar Hebat, D’ Hospital, Kesatria, It’s My Business, dan Politrik.

“Kita mau membuat pendidikan masyarakat antikorupsi dengan mengembangkan board game dalam pendidikan informal. Kami mau introduce ke sekolah-sekolah melalui ekstrakulikuler supaya nilai-nilai antikorupsi bisa dihayati dari usia dini,” ujar Laode M Syarief, Wakil Ketua KPK.

Ide diciptakannya board game berawal saat Eko sedang berada di Jerman dan melihat banyak keluarga maju yang masih menggunakan papan permainan yang tetap membuat mereka dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Eko percaya bahwa dengan adanya komunikasi yang baik maka akan memunculkan generasi yang lebih baik pula.

“Saat itu saya ingin segera kembali ke Indonesia. Saya punya mimpi anak-anak Indonesia bisa bermain dengan orang tuanya, bukan hanya dengan gadget-nya. Saya yakin dengan adanya permainan edukasi yang berkualitas maka pasti ada banyak hal baik yang hadir di negeri ini,” ujar Eko.

Dikatakan oleh Eko bahwa mimpinya itu kini perlahan mulai terwujud.

“Hari ini saya berdiri di sini bersama dengan KPK mengenalkan tujuh board game yang semoga akan membantu edukasi antikorupsi dan menjadi alat edukasi yang potensial untuk ke depannya. Mimpi saya itu pelan-pelan jadi nyata dan ini rasanya luar biasa. Permainan antikorupsi ini merupakan yang pertama di dunia,” ia menambahkan.

Eko ingin board game semakin banyak dikembangkan di Indonesia dan berharap sebelum peluncurannya mendapatkan banyak masukan dari masyarakat.

“Ini adalah uji coba, karena ketika sudah diproduksi dan dibagikan nanti ingin seminimal mungkin kesalahan serta dapat sesuai dengan harapan masyarakat. Kami butuh masukan,” katanya.

Dikatakan oleh Eko, papan permainan ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak maupun pelajar mengingat dewasa ini semakin marak korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan pengusaha.

“Keranjang Bolong, Terajana, CSI Pelajar Hebat, D’ Hospital, dan Ksatria memang diperuntukkan untuk anak-anak hingga mahasiswa. Namun, dua lainnya, yaitu Politrik dan It’s My Business, diperuntukkan untuk masyarakat luas terutama pejabat, politisi, dan pengusaha,” ucap Eko.

Laode turut memainkan papan permainan CSI Pelajar Hebat bersama para undangan.

“Hari ini saya senang orang bisa bermain di KPK demi Indonesia yang lebih baik,” tutur Laode sambil asyik bermain CSI Pelajar Hebat.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home