Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 11:11 WIB | Minggu, 18 Desember 2016

KSAU Fokuskan Pengembalian Korban Hercules ke Keluarga

KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 TNI AU Tahun 2015 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (9/4). (Foto: Dok. satuharapan.com/Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah mempercepat evakuasi korban pesawat Hercules untuk dapat segera dikembalikan kepada keluarga.

“Untuk proses evakuasi, selain dua helikopter, kita juga berangkatkan satu pesawat Hercules dan Boeing yang sudah berada di Jayapura," katanya di Jakarta, hari Minggu (18/12).

Laporan Biro Antara Papua menyebutkan, pesawat Hercules TNI AU C-130 dengan kode penerbangan A-1334 yang sempat dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Timika-Wamena, diduga jatuh di sekitar Gunung Lisuwa, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Pesawat yang dipiloti Mayor (Pnb) Marlon Kawer itu jatuh pada Minggu pagi, sekitar pukul 06.05 WIT dengan membawa 11 penumpang yang merupakan anggota TNI AU.

Nama-nama penumpang pesawat Hercules C 130 dengan kode penerbangan A-1334 itu, yakni Mayor (Pnb) Marlon Kawer, Kapten (Pnb) J. Hotlan F. Saragih, Lettu (Pnb) Hanggo Fitradhi, Lettu (Nav) Arif Fajar Prayogi, Peltu Lukman Hakim, Peltu Suyata, Peltu Khusen, Serma Khudori, Peltu Agung Tri, Pelda Agung S, Serma Fatoni dan Serda Suyanto.

Kasau menegaskan bahwa dengan memfokuskan perhatian kepada keluarga yang sedang menuggu mereka, maka pihaknya mengerahkan dukungan helikopter dan pesawat dimaksud.

Rute pesawat untuk mengevakuasi adalah Wamena menuju Biak, dan kemudian dikembalikan kepada keluarga masing-masing.

Ketika ditanya mengenai faktor cuaca -- yang diduga menjadi pesawat itu jatuh -- Agus Supriatna mengakui bahwa sebelum kejadian dilaporkan cuaca tidak begitu bagus.

Sedangkan saat ditanya mengenai sisi kelayakan pesawat terbang, ditegaskan bahwa jika pesawat boleh terbang -- di mana semua tingkatan penanggung jawab menandatangani tahapan-tahapan yang ada -- maka pesawat layak terbang.

“Untuk itulah saya sudah membuat surat perintah untuk tim investigasi menuju ke sana, termasuk menyelidiki kondisi cuaca saat itu,” kata dia. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home