Kunjungan Bersejarah Paus di Kuba dan Meksiko
MEKSIKO, SATUHARAPAN.COM – Pertemuan Paus Fransiskus dengan Patriark Ortodoks Rusia di Kuba menyatukan keretakan gereja Timur dan Barat yang sudah berlangsung hampir 1.000 tahun.
Kunjungan di Kuba ini adalah permulaan dari kunjungan lima hari di berbagai bagian di Meksiko, Jumat (12/2).
“Akhirnya kita bertemu,” kata Fransiskus saat dia dan Kirill masuk melalui pintu-pintu di sisi berlawanan di sebuah ruangan Bandara Havana untuk memulai pembicaraan tertutup. “Kita adalah bersaudara,” kata Paus yang berusia 79 tahun, yang mengenakan jubah putih dan hiasan kepala tinggi. Sementara pemimpin Gereja Ortodoks berjenggot putih berusia 69 tahun itu mengenakan jubah hitam dan hiasan kepala putih.
“Jelas, pertemuan ini adalah kehendak Tuhan,” kata Fransiskus. “Ya, keadaan sekarang jauh lebih mudah,” sahut Kirill.
Keduanya berbicara melalui penerjemah dan didampingi oleh asisten-asisten utama mereka dalam upaya penyatuan Kristen, yakni Kardinal Kurt Koch dan Uskup Ortodoks Hilarion Alfeyev.
Ini adalah pertemuan pertama antara pemimpin gereja Timur dan Barat sejak skisma (keretakan besar) tahun 1054, di mana gereja Timur menolak otoritas Roma.
Pada Jumat itu, Presiden Kuba Raul Castro dan Kardinal Jaime Ortega, perwakilan tertinggi Gereja Katolik di Kuba, menyambut saat Paus turun dari pesawat. Hari sebelumnya, Kirill tiba di Havana, Kamis. Ia juga disambut oleh Castro.
Pada hari Jumat setelah kunjungan ke Kuba, Meksiko menyambut Paus Fransiskus dengan musik mariachi. Umat Katolik berdiri sepanjang jalan menyambut Paus.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menyambut Fransiskus di bandara. Paus naik mobil dan melambaikan tangan kepada massa yang menyambut di ibu kota negara Katolik nomor dua terbesar dunia itu.
“Fransiskus, saudara rakyat Meksiko!” seru sebagian dari sekitar 300.000 orang yang bertahan dalam udara dingin malam untuk menyambut Paus. Mereka mengangkat tinggi-tinggi ponsel untuk menerangi jalan. (Kompas)
Kenali Gejala Lupus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinik Univers...