Loading...
INDONESIA
Penulis: Eben E. Siadari 21:34 WIB | Kamis, 24 September 2015

Laporan Kerja Ahok ke LN Diharapkan Diteladani DPR

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sedang mendengarkan penjelasan soal penampungan air hujan di Rotterdam (Foto: ahok.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Seusai berkunjung ke Rotterdam, Belanda, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ,langsung mengunggah laporan lengkapnya di situs ahok.org. Laporan yang cukup panjang itu, berisi aktivitas Ahok secara terperinci selama berada di Negeri Kincir Angin itu, lengkap dengan catatan jam dan menitnya.

Lebih jauh, sebagaimana terbaca dalam situs itu, disebutkan bahwa laporan ini langsung ditulis oleh Ahok sendiri. "Ditulis langsung oleh Basuki T. Purnama," demikian bumyi catatan di akhir laporan, yang diunggah pada Kamis, 24 September 2015.

Tidak mengherankan bila laporan ini mendatangkan pujian langsung maupun tidak langsung dari sementara kalangan. Salah satunya datang dari dosen Universitas Gadjah Mada, Dr. Achmad Munjid. Intelektual Muslim yang mendapat gelar doktor dari Temple University, AS itu sering memberi  kritik berbungkus canda dalam status-status di akun facebooknya. Kali ini ia mengunggah tautan laporan Ahok itu sambil mengaitkannya dengan petinggi DPR yang juga baru saja berkunjung ke luar negeri yaitu Setya Novanto dan Fadli Zon.

"Kita tunggu laporan serupa dari Setya Novianto & Fadli Zon?," tulisnya. Maksudnya, agar kedua politisi ini membuat juga laporan terperinci tentang kunjungan mereka ke luar negeri, seperti yang baru saja dihebohkan.

Komentar terhadap laporan itu di ahok.org sendiri juga banyak bernada pujian. "

Pak Gub, gak ajak asisten ya… Sampai tulis sendiri laporannya…. Kok gak ada agenda jalan2 n belanja oleh2, Pak?," tulis komentator bernama Oedi Puspo.

"Sampai Jakarta langsung evaluasi mana yang langsung bisa dikerjakan…ga usah bingung atau riset lagi, nyontek plek aja…lsg jalan!!!," kata komentator bernama Hattori.

Tidur Jam 22:40, Besok Pagi Sudah Harus Kerja

Dari laporan yang diunggah itu, tampak betapa padat aktivitas Ahok selama di Rotterdam. Pukul 8:25 ia tiba di Rotterdam, dan sejak pukul 10:00 aktivitasnya sudah padat. Selanjutnya ia baru kembali ke hotel beristirahat pukul 22:40, untuk kemudian besok pagi sudah harus beraktivitas lagi.

Berikut ini contoh laporan yang diunggah itu.

  • Tiba 20 September jam 8.25 , dijemput wakil Dubes RI, disambut WNI yang berdomisili di Amsterdam, Rotterdam dan kota-kota lainnya untuk berfoto dan diberi bunga. Naik mobil dubes ke hotel Manhattan di Rotterdam. Sekitar pukul 10.00, tiba di hotel, mandi dan makan.
  • 11.30 Berangkat dengan menggunakan bis ke pelabuhan, naik kapal, sampai ke muara, melihat hasil reklamasi dan fungsi pelabuhan.
  • 14.30 Menuju ke kantor tempat pameran dan pusat informasinya untuk mendengarkan penjelasan.
  • 16.00 Selesai, Basuki terkejut melihat mereka dalam 5 tahun hanya menghabiskan 1 miliar dolar euro saja, artinya kira-kira setara denga Rp 3,5 T saja, bandingkan dengan siluman APBD 2015 yang Rp 12,1 T.
  • 16.10 Dalam bis kembali menuju hotel.
  • 16.50 Tiba di hotel, jam 17.30 untuk melanjutkan perjalanan ke KBRI Den Haag guna menghadiri jamuan makan malam dan bertatap muka bersama WNI disana.
  • 17.35 Jalan menuju KBRI.
  • 18.10 Sampai di KBRI, informasi banyak WNI yang datang untuk berjumpa, bahkan ada yang datang dari Jerman dan Belgia. Menjawab 12 pertanyaan dari para WNI serta  melayani permintaan berfoto.
  • 22.40 Tiba kembali di hotel. Besok jam 7.00 sarapan dan melanjutkan kegiatan jam 7.45.

Mobil Pinjaman dan Bikin Kopi Sendiri

Salah satu yang ia ungkapkan dalam laporannya adalah ketika berkunjung ke Kementerian PU di Belanda. Dalam laporannya, Ahok menulis begini: "8.45: Kami sampai di Kementerian PU Belanda. Disediakan seperti lounge sehingga kami membuat kopi dan teh sendiri." Ia juga mencatat bahwa mereka awalnya berencana naik bis, tetapi kemudian mendapat pinjaman mobil.

"Berangkat dengan awalnya akan menggunakan satu bis, namun karena akan bertemu Menteri PU Belanda, kami dipinjamin mobil dinas Dubes RI, Mercy S 350. Saya bersama bu Tuty kepala Bappeda dan depan Dirut PT. Jakpro Pak Abdul Hadi," tulisnya.

Selanjutnya, menit demi menit kegiatannya pada tanggal 21 September itu ia laporkan juga, sebagai berikut.

  • 9.00 Pertemuan dimulai, ditemani Bappeda, Dinas PU, BUMD dan Pelindo 3. Pak Lino dari Pelindo 2 menyusul dari bandara. Bandara posisi -5 m di bawah permukaan laut. Hotel Manhattan -3 m di bawah permukaan laut.
  • 9.35 Pak Lino tiba dari bandara, ini penting: sampaikan ke mereka untuk gabung BUMD Pelindo 2 dan Pelindo 3 dan port of Rotterdam join dan saham PT. KBN diserahkan ke Pelindo dan Jakpro untuk menaikkan nilai lahan industri dan logistik untuk pelabuhan laut Jakarta. Saya jamin tidak akan ada intervensi politik untuk bisnis ini, 5 milyar dolar AS untuk New Tanjung Priok port.
  • 11.15 Naik bis menuju pusat pompa besarnya, setelah bertemu Menteri PU dan Lingkungan Hidup (Ibunda dari menteri PU kelahiran 1974 ini berdarah Ambon. Mendapatkan Drs, tahun 2002 sudah menjadi Wakil Menteri).
  • Kita kenapa buat istilah Dra untuk perempuan. Diskriminasi gender? Pertemuan semua sesuai jadwal.
  • 12.25 Sampai di pompa station ijmuiden di Amsterdam
  • 13.35 Kembali di bis menju restoran buat makan siang, jalan kaki ke bis hampir 10 menit.
  • 13.40 Sampai restoran, pesan makanan. ikan dan kerang hijaunya enak, di Jakarta tidak berani makan kerang hijau, di sini enak.
  • 14.35 Berangkat ke acara selanjutnya.
  • 15.30 Sampai di Deltares Research Institute, puslitbang air.
  • 16.50 Jalan menuju pengolahan air limbahnya.
  • 17.30 Tiba di Delfland yang merupakan tempat kontrol pengolahan air limbah.
  • 18.40 Meninggalkan lokasi pusat kontrol airnya Delfland. Kembali ke hotel di Rotterdam.
  • 19.30 Tiba di kapal bernama “SS Rotterdam” yang sudah fungsi jadi restoran. Benar-benar parah, ternyata tidak ada yang memesan tempat (booking), informasi sebelumnya katanya sudah memesan tempat, akhirnya saya ajak rombongan pulang ke hotel saja, batalin, namun bis yang kami tumpangi sudah terlanjur pergi, jam 19.50, kami belum makan, kami terpaksa menunggu bis yang sudah terlanjur pergi dan janjinya akan menjemput kembali kami jam 21.00.
  • 19.55 Mendapatkan kabar, staf ternyata telah memesan tempat namun menggunakan nama sekolah dosennya, akhirnya kami kembali lagi ke kapal dan akhirnya bisa santap siang di “SS Rotterdam”.
  • 21.15 Meninggalkan restoran kapal menuju kembali ke hotel
  • 21.35 Tiba kembali ke hotel. saya langsung mandi dan tidur, ngantuk sekali rasanya.

Banyak lagi catatan-catatan Ahok yang menunjukkan bagaimana padatnya kegiatan selama di Belanda. Termasuk, misalnya, menggunakan bis tingkat untuk city tour untuk kembali ke hotelnya. Pada hari terakhir, ia bahkan tidak sempat istirahat makan siang. Ia menikmati makan siangnya sambil tetap mendengarkan presentasi tentang pengolahan air.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home