Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 14:00 WIB | Selasa, 25 Oktober 2016

Lebih 12.500 Mahasiswa Sudah Mendapat Bidikmisi PTKI

Ilustrasi. Suasana acara Koordinasi dan Konsultasi Pengelola Bidikmisi PTKI di Surabaya, hari Senin (24/10). (Foto: kemenag.go.id)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Sub Direktorat (Subdit) Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama,  Sakdiyah, mengatakan Pemerintah dalam dua tahun terakhir telah memberikan beasiswa Bidikmisi kepada lebih dari 12.500 mahasiswa.

Dia menjelaskan dengan mengacu kepada data yang dirilis Diktis, pada tahun 2015, sebanyak 5.000 mahasiswa memperoleh beasiswa Bidikmisi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Negeri, sedang 220 mahasiswa di PTKI Swasta.

“Tahun ini, 7.000 mahasiswa mendapatkan beasiswa Bidikmisi di PTKI Negeri dan 500 mahasiwa di PTKI Swasta. Jadi penerima beasiswa Bidikmisi di PTKI dalam dua tahun terakhir mencapai 12.720 mahasiswa," kata Sakdiyah, pada acara Koordinasi dan Konsultasi Pengelola Bidikmisi PTKI di Surabaya, hari Senin (24/10).  

Acara tersebut dihadiri para Sekretaris Kopertais (Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) se-Indonesia dan Perguruan Tinggi Penyelenggara Bidikmisi.

Program Beasiswa Bidikmisi merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan memperluas akses pendidikan kepada anak yang kurang mampu namun berprestasi.  

Menurut dia, Tahun Anggaran 2016 merupakan tahun kedua untuk program Bidikmisi PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam).

Sampai saat ini, ada 79 PTKIS yang menjadi Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Bidikmisi. Adapun untuk PTKIN, Bidikmisi sudah dimulai sejak 2012, dan sampai sekarang totalnya 19.164 mahasiswa.

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Abd. A'la mengatakan program beasiswa Bidikmisi merupakan bentuk kehadiran negara terhadap masa depan pendidikan anak bangsa.

Abd. A'la menilai program ini  mengandung pesan serius bahwa negara ingin membenahi dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang terbaik untuk anak bangsa.

Abd. A'la menilai penerima Bidikmisi sudah tepat sasaran, yaitu: anak-anak pintar, potensial, mempunyai semangat tinggi untuk belajar, namun tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan studi.

“Saya apresiasi Kementerian Agama yang telah menyalurkan beasiswa ini. UIN Sunan Ampel berkomitmen membina mereka agar mempunyai prestasi yang tinggi,” kata dia.

Menurut Abd. A'la, peserta Bidikmisi UIN Sunan Ampel diasramakan agar memudahkan pemantauan dan pengembangan. Prestasi mereka juga membanggakan, sebagian berhasil menjuarai ajang perlombaan olahraga, seni, dan akademik. Bahkan di antara mereka ada yang melanjutkan belajar ke luar negeri.

Abd. A'la mendukung ikhtiar Kementerian Agama untuk membuat profil penerima manfaat Bidikmisi, agar prestasi dan kiprah mereka dapat dilihat publik sebagai sebuah success story yang layak di contoh.

Kegiatan koordinasi dan konsultasi Pengelola Bidikmisi pada PTKI diikuti oleh 65 orang yang berasal dari unsur 13 Kopertais, 48 perwakilan PTP (Perguruan Tinggi Penyelenggara) Bidikmisi dan unsur Direktorat Jenderal Pedidikan Islam.

Sakdiyah mengatakan Bidikmisi merupakan program RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang dipantau oleh Kantor Staf Presiden tiap tiga bulan sekali.

Menurut dia, efek program ini harus bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh mahasiswa penerima. Baik dari sisi jumlah, perkembangan prestasi mahasiswa, sistem penyaluran, maupun manajemen pengelolaan.  (kemenag.go.id)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home