Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 12:10 WIB | Minggu, 25 April 2021

Lebih Satu Miliar Dosis Vaksin COVID-19 Telah Disuntikkan

Vaksinasi COVID-19 di Bali, Indonesia, salah satunya pada seorang yang mengenakan pakaian tari Hanoman, dan disaksikan Presiden Joko Widodo, hari Selasa (16/3/2021). (Foto: BPMI Setpres)

SATUHARAPAN.COM-Lebih dari satu miliar dosis vaksin virus corona telah disuntuikkan ke orang di seluruh dunia. Ini terjadi kurang dari lima bulan setelah program inokulasi massal pertama mulai diluncurkan, menurut penghitungan AFP hari Sabtu (24/4).

Setidaknya 1.002.938.540 dosis telah diberikan di 207 negara dan wilayah, menurut penghitungan yang dikumpulkan dari sumber resmi.

Namun lebih dari setengahnya, atau 58 persen, telah diberikan di tiga negara: Amerika Serikat dengan 225,6 juta dosis, China dengan 216,1 juta dosis dan India dengan 138,4 juta.

Sedangkan dalam hal proporsi populasi dengan jumlah orang yang telah divaksinasi, Israel memimpin, dengan hampir enam dari setiap 10 orang Israel diinokulasi penuh.

Ini diiikuti oleh Uni Emirat Arab (UEA) dengan lebih dari 51 persen populasi telah menerima setidaknya satu suntikan, Inggris dengan 49 persen, AS dengan 42 persen, Chili dengan 41 persen, Bahrain dengan 38 persen dan Uruguay dengan 32 persen.

Di Uni Eropa, 128 juta dosis telah diberikan kepada 21 persen populasi. Malta memimpin di blok 27 negara, dengan 47 persen penduduknya diinokulasi dan Hongaria dengan 37 persen. Namun di Jerman, hanya 22,6 persen penduduk yang telah divaksinasi, 22,3 persen di Spanyol, 20,5 persen di Prancis, dan 19,9 persen di Italia.

Di seluruh dunia, jumlah dosis vaksin yang diberikan meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan karena program inokulasi semakin cepat.

Sementara itu, sebagian besar negara miskin juga telah mulai memvaksinasi, terutama berkat program Covax. Inokulasi sebagian besar masih merupakan “hak istimewa” negara-negara berpenghasilan tinggi, sebagaimana didefinisikan oleh Bank Dunia, yang merupakan rumah bagi 16 persen populasi dunia, tetapi memiliki hak istimewamendapatkan 47 persen dari dosis vaksin.

Negara-negara berpenghasilan rendah hanya mencapai 0,2 persen dari dosis yang diberikan.

Sekitar 12 negara masih harus mulai vaksinasi:  tujuh di Afrika (Tanzania, Madagaskar, Burkina Faso, Chad, Burundi, Republik Afrika Tengah dan Eritrea); tiga di Oseania (Vanuatu, Samoa dan Kiribati); satu di Asia (Korea Utara); dan satu di Karibia (Haiti).

Terlepas dari masalah efek samping sejak disetujui untuk digunakan, suntikan yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford adalah yang paling banyak digunakan sejauh ini, dan telah diberikan di tiga perempat atau 156 negara, dan wilayah yang telah mulai melakukan vaksinasi.

Vaksin saingan yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech telah diberikan di 91 negara, atau 44 persen dari total penyuntikan. Suntikan lain yang dikembangkan oleh Moderna telah dilakukan di 46 negara atau 22 persen. Suntikan Sinopharm telah diberikan di setidaknya 41 negara atau 20 persen dari total, Sputnik V di setidaknya 32 negara atau 15 persen, dan Sinovac di setidaknya 21 atau 10 persen. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home