Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:40 WIB | Jumat, 21 September 2018

LIPI Bangun iLAB, Laboratorium Bioproduk Pertama di RI

Ilustrasi. Logo LIPI, (Foto: lipi.go.id)

CIBINONG, SATUHARAPAN.COM – Masih belum optimalnya pengelolaan keanekaragaman hayati yang berbasis bioproduk, menyebabkan baru 5 persen, jumlah kehati yang bisa dimanfaatkan. Hal ini disebabkan masih terbatasnya penggunaan iptek dalam pengelolanya.

“LIPI memandang pentingnya memiliki laboratorium yang terintegrasi melakukan empat hal sekaligus, yakni karakterisasi, teknologi proses, sertifikasi dan uji mutu. Hal inilah yang membuat integrated laboratory of bioproduct (iLAB) adalah satu-satunya laboratorium di Indonesia,” kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI, Enny Sudarmonowati, saat menghadiri Seminar Lignoselulosa 2018 pada Rabu (19/9) di Pusat Penelitian Biomaterial, Cibinong, yangdilansir situs resmi lipi.go.id.

Enny mengatakan, pembangunan iLAB ini merupakan pendanaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Bappenas.

“Dana ini berhasil kami peroleh, karena kebermanfaatan dari iLAB ini sangat besar untuk peningkatan kualitas laboratorium Indonesia, dan bisa jadi ini adalah pertama di ASEAN bahkan dunia,” kata Enny.

Enny menambahkan, bioproduk sendiri, bisa diperoleh dari material kehati Indonesia, tidak hanya dari kayu tetapi juga dari serat, rami dan limbah kehati.

“Bioproduk dihasilkan dari lignoselulosa atau bahan material hidup, yang mengandung bahan lignin dan bisa menghasilkan produk yang awet,” katanya.

Sementara itu, Kepala Biomaterial LIPI, Sulaeman Yusuf berharap, kedepannya iLAB berfungsi sebagai laboratorium acuan dan rujukan pengembangan bioproduk Indonesia.

Salah satu indikator pencapaian iLAB yaitu, peningkatan tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) dengan berbagai material bioproduk dari skala 3-5 menjadi 7-9.

“iLAB diharapkan, mampu mendukung program pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri kreatif, membantu produk lokal untuk memenuhi standar mutu nasional dan internasional melalui penguatan inovasi, pengembangan produk dan memproteksi pasar domestik dari produk impor yang tidak memenuhi standar di Indonesia,”katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home