Loading...
RELIGI
Penulis: Eben E. Siadari 13:20 WIB | Selasa, 20 Desember 2016

Mahasiswa Stikom Muhammadiyah Jayapura Rayakan Natal

Mahasiswa Stikom Muhammadiyah Jayapura berfoto bersama usai mengikuti ibadah Natal bersama (Foto: Jubi/ Agus Pabika)

JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Muhammdyah, Jayapura. mengadakan ibadah perayaan Natal bersama mahasiswa kampus itu, Sabtu (17/12). Ini lah untuk pertama kalinya perayaan Natal di kampus tersebut.

Saat perayaan, Ketua BEM, Simeon  Murib, mengajak hadirin belajar mengasihi sesama di kampus itu, tanpa memandang suku dan agama.

“Dinamika yang terjadi di kampus sekarang jangan kita bawa sampai ke luar kampus, karena dalam suasana Natal ini saya mau sampaikan bahwa kampus tempat kita menuntut ilmu adalah kampus yang didirikan Muhammadiyah,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, kebanyakan mahasiswa yang kuliah beragama Kristen dan Katolik.

“Jadi saya berharap situasi tersebut tidak membuat patah semangat pada diri kita, kita tetap jalani sesuai dengan sub tema kita menuntut ilmu dengan mengasihi sesama,” katanya.

Mewakili senior STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Muhamad Sabda Nawarisa, usai mengikuti Natal bersama, dalam sambutannya mengatakan, perayaan Natal tersebut baru pertama di kampus tersebut.

“Selama kepemimpinan kami dan senior sebelumnya tidak pernah dilakukan dan kami juga tidak sempat melakukan, namun angkatan ini mampu menyukseskan kegiatan Natal ini dengan baik dan senior sangat mengapresiasinya,” ujarnya.

Mantan Ketua BEM STIKOM periode 2013-2014 itu menjelaskan, Natal di kampus Stikom Muhammadiyah dalam kepengurusannya sudah masuk program, namun tidak sempat dilakukan.

“Karena satu dan lain hal, terutama dengan latar belakang kampus, tapi untuk yang sekarang luar biasa dan ini bagi saya merupakan sejarah pertama sehingga tolong kegiatan ini harus dipertahankan,” ujarnya.

Menurutnya, itu suatu perubahan nilai-nilai  toleransi untuk masyarakat Papua dalam beragama.

“Pancasila ada di Papua karena di luar sana banyak terjadi perpecahan agama yang luar biasa," ujarnya. (tabloidjubi.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home