Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 08:51 WIB | Senin, 13 Juli 2015

Malala: Pemimpin Dunia telah Mengabaikan Anak-Anak Suriah

Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai berbicara kepada wartawan saat Konferensi Tingkat Tinggi Oslo mengenai Pendidikan untuk Pembangunan di Oslo, Norwegia, pada 6 Juli 2015. (Foto: AFP)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Malala Yousafzai mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa mereka telah mengabaikan anak-anak Suriah, saat pemenang Penghargaan Nobel tersebut merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada hari Minggu (12/7) di perbatasan Suriah.

Saat dia menjadi dewasa, remaja yang ditembak militan Pakistan karena mengampanyekan hak-hak anak perempuan tersebut, membuka sebuah sekolah untuk lebih dari 200 anak perempuan Suriah yang hidup di kamp-kamp pengungsian di Lembah Bekaa Lebanon.

Malala Yousafzai All-Girls School akan memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan kepada anak-anak perempuan berusia 14 sampai 18 tahun.

“Saya merasa terhormat merayakan ulang tahun saya yang ke-18 tahun dengan menginsipirasi anak-anak perempuan di Suriah,” ujar Yousafzai dalam sebuah pernyataan yang diterima di London.

“Saya berada di sini mewakili 28 juta anak-anak yang meninggalkan sekolah karena konflik bersenjata.”

“Keberanian dan dedikasi mereka untuk melanjutkan sekolah dalam kondisi sulit menginspirasi banyak orang di seluruh dunia dan tugas kami untuk ada bersama mereka.

“Pada hari ini, saya memiliki pesan untuk para pemimpin negeri ini, kawasan ini dan dunia: Anda telah mengabaikan rakyat Suriah, terutama anak-anak Suriah. Ini adalah tragedi yang memilukan – krisis pengungsi terburuk di dunia dalam beberapa dekade.”

Lebanon menampung hampir 1,2 juta orang yang tercatat sebagai pengungsi Suriah, meskipun totalnya kemungkinan lebih besar lagi.

Influks tersebut memberikan tekanan terhadap Lebanon, yang hanya memiliki empat juta warga.

Pemerintah Lebanon telah mencegah pembentukan kamp-kamp resmi pengungsi, sehingga membuat “pemukiman tenda” merebak di daerah pedesaan.

Malala diterbangkan ke Inggris untuk menjalani perawatan setelah Taliban Pakistan mencoba membunuhnya pada Oktober 2012, dan sekarang ia menetap di Inggris bersama keluarganya. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home