Loading...
INSPIRASI
Penulis: Anil Dawan 00:49 WIB | Selasa, 12 September 2023

Memberdayakan Cara Pandang

Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak ; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.
Pelatihan EWV untuk Alor dan TTS, 11-13 September di Hotel Sylvia Premier Kupang Nusa Tenggara Timur. Foto HO

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Cara pandang yang diberdayakan dan dikuatkan bertujuan untuk supaya manusia memahami identitasnya sebagai gambar dan rupa Allah yang diciptakan dengan segala kemampuan yang aktif, kreatif.

Dalam Kejadian 1:28 dinyatakan bagaimana rencana Allah dan perintah Allah kepada manusia ketika manusia diciptakan untuk menjalankan rencana Allah kepada manusia tersebut. Faktanya, kalau kita menemukan masyarakat saat ini, khususnya orang miskin, hidup dalam sindrom ketergantungan pada bantuan dari pihak lain atau pihak luar.

Kehidupan yang bergantung kepada orang lain, tanpa mau memberdayakan diri sendiri selalu diawali dari cara pandang yang salah tentang identitas diri sendiri. Sebagai contoh: ada banyak wilayah yang angka stuntingnya tinggi, padahal tanah ditempat wilayah masyarakat tersebut subur. Itu artinya tidak ada upaya pemberdayaan menggunakan aset dan mindset melalui cara pandang yang diberdayakan.

Semua individu memiliki potensi untuk bisa dikembangkan, akan tetapi jika hanya dikembangkan sendiri-sendiri maka hasilnya tidak akan maksimal. Pemberdayaan aset berbasis komunitas akan lebih mencapai tujuan kesejahteraan yang berdampak untuk membangun harapan yang kreatif dan melahirkan pemimpin baru dan mengkreasikan ide untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada. 

Membangun Harapan dengan Kreatif

Ada beberapa pilar yang menopang supaya masyarakat menjadi kuat, melalui identitas, belas kasih, visi dan aksi yang didasarkan para fondasi pendasaran iman dan berbasis pemahaman Kitab Suci. Identitas perlu digali untuk menemukan tantangan-tantangan yang ada di masyarakat.

Ketika kami memfasilitasi dan menanyakan kepada Mama-mama di Alor yang diberdayakan melalui kelompok tenun, menyatakan bahwa mereka masih mau menenun. “Kami menenun karena kebutuhan ekonomi rumah tangga dan kebutuhan anak-anak. Kerajinan dari usaha kami tersebut karena punya keunggulan dengan kualitas bagus, dengan menggunakan pewarna alam dan biota laut”. Suatu tindakan kreatif yang dikerjakan bukan saja untuk individu dalam suatu masyarakat akan berdampak di tengah komunitas jika digerakkan bersama-sama. 

Masyarakat harus diberdayakan dan memulainya dari cara pandangnya atau midset yang diubah. Jika semua individu dalam masyarakat mau berkontribusi untuk pemberdayaan masyarakatnya maka akan dicapai suatu usaha yang kreatif.

Hambatannya adalah tidak semua individu mau berkontribusi, karena tidak mau memberi diri dan berkorban untuk masyarakatnya. Perasaan ‘eman” (dalam bahasa jawa) yang artinya sayang atau kasihan jangan memberi diri potensi menjadi hambatan. Apapun yang dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat sebaiknya mempertimbangkan sumber daya yang diberdayakan untuk mendorong masyarakat mengembangkan seluruh potensi dan kapasitasnya. 

Melahirkan Pemimpin, Mengkreasi Tantangan

Situasi yang menantang akan melahirkan pemimpin yang alami. Entah didorong oleh kebutuhan atau urgensi yaitu situasi yang mendesak, maka akan termotivasi untuk melahirkan kreativitas.

Ketika seorang pemimpin lahir, maka si pemimpin akan mencari cara terbaik untuk mencapai dan mewujudkan mimpi dan cita-cita bersama. Inspirasi untuk menciptakan kreasi akan muncul kreativitas untuk mengeluarkan seluruh sumber daya secara maksimal untuk masyarakat.

Pemimpin yang memberdayakan akan berfokus pada upaya mencari solusi dari masalah yang dihadapi dirinya dan masyarakatnya. Dalam banyak contoh pemimpin juga bertumbuh dari tantangan-tantangan yang dihadapi.

Tantangan itu menjadi semacam batu ujian untuk mengukur kapasitas kemampuan kepemimpinannya. Pemimpin yang kreatif menjawab tantangan dan mampu menggerakan potensi masyarakatnya akan menjadikan pola kepemimpinan yang kolaboratif dan transformasional.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home