Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 07:19 WIB | Selasa, 01 Desember 2015

Menag: Tidak Ada Ampun bagi Aparatur Koruptif dan Manipulatif

Menag Lukman Hakim Saifuddin memberikan arahan pada acara Pembinaan Aparatur Sipil Negara Kanwil Kemenag NTB yang bertemakan "Meningkatkan Kualitas Kinerja SDM Dengan Penerapan 5 Nilai Budaya Kerja", Mataram, hari Senin (30/11). (kemenag.go.id)

LOMBOK, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kembali mengingatkan bagi aparaturnya untuk tidak melakukan tindakan jahat yang koruptif dan manipulatif.

Sebaliknya, kata Menag aparatur diminta untuk mengikuti napas perubahan reformasi birokrasi yang transparan dan melayani.

Menurut Menag  bahwa Kementerian Agama terus berbenah. Semangat untuk menjadi kementerian yang bersih dan melayani terus digelorakan, dari pusat sampai daerah.

“Saya mengharapkan agar kita sejalan, senapas, dengan yang kita lakukan, kita tingkatkan perubahan yang semakin cepat, mari kita ikut maju bersama,” kata Menag saat memberikan sambutan pada acara Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Asrama Haji Lombok, NTB, hari Senin (30/11) siang.

“Tidak ada ampun bagi yang melakukan kejahatan,” dia menambahkan.

Menag mengingatkan, ASN Kemenag di Provinsi dan Kabupaten/kota merupakan etalase, wajah terdepan Kementerian Agama. Sebab, ASN di Provinsi dan kabupaten/kota lah yang berada di tengah masyarakat.

“Saudara semualah dari hari ke hari yang memberikan pelayanan pada masyarakat, agar kualitas keagamaan masyarakat Indonesia semakin meningkat, kualitas pendidikan semakin meningkat, kerukunan semakin membaik, dan kualitas penyelenggaran ibadah haji semakin baik,” kata dia.

Dikatakan Menag, ASN adalah orang-orang yang mendapat kepercayaan, amanah dari pemerintah untuk menjalankan tugas dan fungsi sehingga kementerian bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Dalam melaksanakan tugas dan amanahnya, negara juga banyak memberikan fasilitas kepada ASN. Karenanya, sudah semestinya ASN memberikan layanan terbaik kepada publik.

“Orang tua kita mengajarkan kepada kita, untuk mewariskan yang baik. Kalau tidak bisa mewariskan yang lebih baik, setidaknya tidak lebih buruk,” kata dia.

“Di mana pun tugas kita, apakah sebagai kepada madrasah, kepala KUA, saya mengajak saudara-saudara agar ketika meninggalkan posisi tersebut, maka tinggalkanlah warisan yang jauh lebih baik,” dia menambahkan.

Di hadapan ratusan aparaturnya, Menag mengingatkan kembali tentang pentingnya tanggungjawab dalam pelaksanaan tuga. Menurutnya, setiap aparatur, tanpa terkecuali,  akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang dilakukan, tidak hanya kepada atasan dan rekan sejawat dalam konteks pekerjaan, tapi juga kepada Allah Swt.

“Saya ingin semua ASN Kemenag bekerja on the track sesuai dengan peraturan yang berlaku, supaya tidak ada yang menyimpang, terpengaruh godaan sana-sini. Semua akan dimintai pertanggungjawaban,” kata dia.

Tampak hadir dalam acara ini, Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, Kakanwil Kemenag Provinsi NTB Sulaiman Hamid, Rektor IAIN NTB Prof Mutawali, Ketua STAHN, pengawas, guru dan pegawai Kemenag se-NTB, serta kepala KUA dan penyuluh.(kemenag.go.id)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home