Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:27 WIB | Selasa, 05 Januari 2016

Meningkatkan Konsumsi Serat dalam Makanan

Ilustrasi: salad sayuran makanan yang kaya serat. (Foto: allabouttvsion.com)

CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM -  Penelitian menunjukkan hampir 97 persen warga Amerika tidak mengonsumsi cukup serat. Padahal, manusia perlu makan lebih banyak serat, seperti dikemukakan Dr Justin Sonnenburg, profesor mikrobiologi dan imunologi di Standford University School of Medicine.

Semakin terbukti, bahwa komposisi bakteri usus seseorang cenderung mempengaruhi risiko dalam masalah kesehatan termasuk obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit autoimun tertentu.

Hasil penelitian yang dimuat di Majalah Time edisi The Year Ahead itu, 28 Desember - 4 Januari itu, juga mulai menunjukkan, orang dapat mengubah susunan mikroba mereka dengan makan lebih banyak serat.

Sejumlah besar bahan tanaman diperkirakan telah dikonsumsi oleh para leluhur sejak dulu. Mereka mengkonsumsi 150 gram serat makanan setiap hari. Kini kebanyakan orang Amerika makan hanya 16 gram.

Para peneliti telah meneliti sejak tahun 1960, serat memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Penelitian awal menemukan, orang Afrika telah mengkonsumsi serat, melalui makanan nabatinya, dan mereka tidak menderita penyakit seperti di negara-negara Barat.

Serat adalah nutrisi bagi bakteri usus, dan ketika mengonsumsinya mereka menghasilkan asam lemak-rantai pendek, yang bisa diserap ke dalam aliran darah. Asam lemak membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan menenangkan peradangan.

Sonnenburg mengatakan, "Diet kami benar-benar bagian utama dari teka-teki dan mencoba memahami, mengapa penyakit Barat meningkat gila-gilaan.”

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di British Medical Journal atau BMJ, menganalisis bakteri usus dari 49 orang dewasa yang berkelebihan berat badan dan obesitas, dan ada yang telah mengikuti diet rendah kalori dan kaya serat.

Mereka yang menjalani diet rendah kalori dan kaya serat, memiliki mikroba dengan spesies tertentu, merespons lebih baik untuk diet, dan kehilangan lebih banyak lemak visceral (lemak yang terletak lebih di dalam, dekat dengan organ-organ vital seperti jantung, hati, saluran pencernaan dan paru-paru, Red), melihat banyak perbaikan pada faktor risiko penyakit jantung, bahkan mendapatkan bentuk pinggang yang lebih baik sesuai dengan bentuk pinggul.

Orang yang ingin menambahkan lebih banyak serat untuk diet, bisa mememperhatikan pesan Dr Martin Blaser, professor dari University New York dan Ketua Presidential Advisory Council on Combating Antibiotic Resistant Bacteria. Dia mengatakan, peneliti mikrobiologi memiliki sarapan yang sama hampir setiap pagi sejak tahun 1970, kemasan yoghurt dan serat pada gandum. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home