Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:37 WIB | Sabtu, 04 Januari 2014

Mesir, Demonstrasi Pro Ikhwanul Muslimin, 14 Meninggal

Seorang polisi Mesir memadamkan endaraan polisi yang dibakar pendukung Ikhwanul Muslimin di jalan lingkar di ibu kota, Kairo, pada Jumat (3/1) saat ribuan pengunjuk rasa mendukung presiden terguling Mohammed Morsi mengadakan unjuk rasa di seluruh negeri. (Foto: AFP)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Bentrokan antara pendukung Ikhwanul Muslimin dan polisi Mesir terus terjadi lebih dari dua bulan. Hari Sabtu (4/1), kementerian kesehatan setempat  mengatakan bahwa 14 orang tewas dan 62 terluka dalam bentrokan di seluruh negeri pada hari Jumat (3/1).

Sebelumnya, sumber medis mengatakan kepada  media di Mesir, Al-Ahram, bahwa  17 orang tewas dalam bentrokan di berbagai kota. Sumber keamanan menyebutkan  17 polisi terluka

Para pengunjuk rasa bergerak di Kairo, Alexandria, kota di Terusan Suez Ismailia, Fayoum dan Minya di Mesir bagian hulu, kata kementerian kesehatan Mesir .

Polisi mengatakan bahwa mereka menangkap lebih dari 258 pendukung Ikhwanul  Muslimin, termasuk menyita  beberapa bahan peledak dan senjata  yang mereka miliki.

Bentrokan berlanjut sampai malam di kota Gisr El-Suez Street dan di kota  Al-Talbiya daerah dekat piramida. Demonstran membakar ban, dan polisi menemmbakkan gas air mata.

Konfrontasi juga terjadi di banyak lokasi lain di sekitar ibu kota, Kairo,  namun polisi berhasil membubarkan mereka lebih efektif. Di Nasr City keamanan dikendalikan  dengan kehadiran polisi dalam jumlah besar, menurut  sumber. Namun sebelumnya sebuah bus umum dan beberapa mobil hancur dalam kekerasan.

Demo di Al Azhar

Sementara itu, di Universitas Al Azhar, polisi menembakkan gas air mata pada mahasiswa di dekat kampus  seperti diberitakan kata kantor berita negara, MENA.

Pendukung Ikhwanul Muslimin juga menguasai gedung Fakultas Pertanian di universitas itu dan membakar  serta merusak lima kantor administrasi, seperti dilaporkan Al-Ahram.

Polisi juga menembakkan gas air mata pada hari Jumat sore ketika sekitar 300 demonstran pro - Ikhwanul diblokir Kairo jalan corniche dekat Pengadilan Tinggi di pinggiran selatan Maadi . Para pengunjuk rasa membalas dengan melemparkan batu .

Kekerasan juga terjadi  di kota kedua Mesir, Alexandria, ketika ratusan anggota kelompok Islamis bentrok dengan warga sipil dengan menggunakan batu dan senapan angin. Pasukan keamanan membubarkan dan  menangkap beberapa pengunjuk rasa.

Memboikot Referendum

Demonstrasi hari Jumat diserukan oleh Aliansi Nasional untuk Mendukung Legitimasi. Maksudnya adalah kepresidenan Mohammed Morsi yang digulingkan awal Juli lalu dan digantikan pemerintahan sementara. Mereka  menyerukan demonstrasi terus-menerus  sampai memboikot rencana referendum tentang konstitusi baru Mesir pada 14/15 Januari mendatang.

Demonstran adalah pendukung Ikhwanul Muslimin, organisasi dari mana Morsi berasal. Dan organisasi ini telah dinyatakan oleh pemerintah Mesir sebagai organisasi teroris. Pemerintah  menuduh kelompok ini  hubungan dengan serangan terhadap lembaga-lembaga negara dan gereja-gereja sejak penggulingan Morsi.

Aksi itu telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, dan terutama dilakukan pada hari Jumat seusai shalat Jumat.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri memperingatkan bahwa siapa pun yang mengambil bagian dalam protes pro Ikhwanul Muslimin setelah penetapannya sebagai organisasi teroris akan dihukum  lima tahun penjara. Sedangkan  para pemimpin protes mungkin menghadapi hukuman mati.

Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (3/2) sore telah menangkap 120 anggota Ikhwanul Muslimin secara nasional. Dan mengatakan bahwa mereka yang ditangkap dipersenjatai dengan bahan peledak, bom molotov, senjata api dan pisau. (ahram.org.eg)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home