Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:04 WIB | Senin, 19 September 2016

Obat Bius Mantan Presiden Israel Shimon Peres Dikurangi

Obat Bius Mantan Presiden Israel Shimon Peres Dikurangi
Profesor Walden Raphy, ahli bedah sekaligus menantu mantan presiden Israel Shimon Peres, berbicara kepada jurnalis di luar Rumah Sakit Sheba di Tel HaShomer dekat kota pesisir Israel Tel Aviv pada 14 September 2016. Shimon Peres sedang dalam kondisi kritis setelah mengalami stroke berat dan dokter sedang menanganinya dengan perawatan intensif. (Foto-foto: AFP)
Obat Bius Mantan Presiden Israel Shimon Peres Dikurangi
Presiden Prancis Francois Hollande (kanan) menyambut mantan presiden Israel Shimon Peres (kiri) sebelum pertemuan di Istana Elysee, Paris, 25 Maret 2016.
Obat Bius Mantan Presiden Israel Shimon Peres Dikurangi
Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) bertemu mantan presiden Israel Shimon Peres pada 8 Maret 2016 di Peres Centre for Peace di Tel Aviv. Biden akan menggelar perundingan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Tim dokter mantan presiden Israel sekaligus peraih Hadiah Nobel Perdamaian Shimon Peres, hari Minggu (18/9) berencana mengurangi penggunaan obat bius dan alat bantu pernapasan secara bertahap karena kondisi pria berusia 93 tahun tersebut berangsur membaik meski masih kritis.

Kondisi kesehatan Peres dengan sangat perlahan berangsur membaik meski masih kritis usai terserang stroke, menurut keterangan menantu sekaligus dokter pribadinya Rafi Walden.

Tim dokter kini berencana “secara bertahap mengurangi penggunaan alat bantu pernapasan serta obat bius”, menurut pernyataan juru bicara Peres.

Walden menyebut keputusan tersebut merupakan metode umum yang digunakan untuk merawat pasien dalam kondisi seperti yang dialami Peres.

“Kami secara bertahap mengurangi penggunaan alat bantu dan berharap pasien akan merespons,” ujarnya.

Peres terserang stroke dan pendarahan dalam tubuh pada Selasa pekan lalu dan kini dirawat di rumah sakit dekat Tel Aviv.

Peres menjabat sebagai perdana menteri Israel selama dua periode serta menjadi presiden sejak 2007 hingga 2014.

Dia meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 1994 bersama perdana menteri Yitzhak Rabin dan mendiang presiden Palestina Yasser Arafat atas perannya dalam perundingan Perjanjian Oslo, yang menetapkan rencana bagi berdirinya Negara Palestina merdeka. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home