Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 12:14 WIB | Selasa, 22 September 2015

Pameran Braille Abjad Tiongkok Digelar di Seattle

Ilustrasi: Salah satu penyandang tuna netra bersama ratusan penyandang disabilitas lain saat menggelar aksi di bundaran Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 18 Agustus lalu, menuntut DPR segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang disabilitas. Ratusan penyandang disabilitas menggelar aksil longmarch dari Patung Kuda, Monas, sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia, dilanjutkan ke gedung DPR untuk bertemu Komisi VIII. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Dedy Istanto).

SEATTLE, SATUHARAPAN.COM -  Sebuah pameran tentang aksara braille dalam abjad Mandrin dibuka pada hari Senin (21/9) di pusat Kota Seattle, Amerika Serikat.

Seperti dilaporkan Xinhua, pameran itu diselenggarakan untuk menyoroti publikasi braille di Tiongkok dan pertukaran di bidang informasi antara Tiongkok dan Amerika Serikat untuk lebih melayani orang-orang dengan gangguan atau keterbatasan visual.

Acara, yang dikenal sebagai Publikasi  Kegiatan Braille Tiongkok dan Amerika itu berlangsung di Pusat Membaca Bagi Tuna Netra dan Braille di Washington, Amerika Serikat.

Dalam acara tersebut hadir Sekretaris Negara Bagian Washington, Kim Wyman, dan Presiden Braille Tiongkok, Zhang Wei.  Pameran disponsori oleh Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok.

Guo Weimin, Wakil Menteri dari Kantor Informasi Dewan Negara menyebut Tiongkok memiliki banyak sejarah dan budaya yang harus dilestarikan.

“Kami memiliki begitu banyak sejarah, budaya, dan bisnis hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang besar," kata Guo.

Sementara itu Wyman menyebut bahwa Tiongkok berpeluang untuk melakukan kerja sama dalam peningkatan minat baca bagi disabilitas.

“Memang, kita berkumpul di sini untuk merayakan salah satu ikatan yang saya sebutkan,” kata Wyman.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa banyak anggota masyarakat akan menghargai pameran.

Dalam sambutannya, Zhang, mencatat publikasi braille secara tidak langsung memberikan kesempatan disabilitas visual untuk memperoleh kesempatan pendidikan yang sama.

“Kemudian ada kesempatan untuk berbagi prestasi, dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan sosial,” kata Zhang.

Dalam pameran digelar berbagai hal penting seperti publikasi buku braille dalam format digital, pertukaran dan saling belajar, penuturan kisah sukses disabilitas visual di Amerika Serikat dan Tiongkok, pertukaran dalam publikasi braille bahan budaya.

Danielle Miller, manajer di Perpustakaan Pusat Membaca Bagi Tuna Netra dan Braille menyebutkan pameran ini menunjukkan pentingnya braille di seluruh dunia dan adanya kemitraan antara negara-negara berkembang, tidak hanya Tiongkok dan Amerika Serikat, tentang mengenai layanan bagi orang-orang yang buta atau tunanetra. (xinhuanet.com)

 

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home