Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 12:45 WIB | Selasa, 28 April 2015

PBB: 8 Juta Penduduk Terdampak Gempa Nepal

Penduduk Nepal yang terpaksa berada di luar rumah karena takut kembali ke kediaman mereka mengantisipasi terjadinya gempa susulan (Foto:knoxnews.com)

KATHMANDU, SATUHARAPAN.COM - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan 8 juta penduduk terdampak oleh gempa Nepal dan 1,4 juta penduduk membutuhkan bantuan makanan.

Bantuan internasional sudah mulai berdatangan namun masih terdapat kekurangan dalam hal peralatan medis, makanan dan kantong jenazah.

Gempa 7,8 skala richter yang melanda Nepal pada hari Sabtu (25/4) menghancurkan bangunan-bangunan di Kathmandu dan sangat mempengaruhi daerah pedesaan di seluruh wilayah.

BBC mengutip keterangan seorang pejabat pemerintah yang mengatakan pada Selasa (28/4) korban tewas kini telah meningkat menjadi 4.310.

Hampir 8.000 orang terluka, kata juru bicara kementerian dalam negeri Laxmi Prasad Dhakal.

Nepal dan wilayah sekitarnya juga masih terus mengalami gempa susulan. Ribuan orang di Kathmandu, ibukota Nepal, menghabiskan malam ketiga di luar rumah, terlalu takut untuk kembali ke kediaman mereka.

Pasokan air, makanan dan listrik  terbatas dan ada kekhawatiran mewabahnya penyakit.

"Menurut perkiraan awal dan berdasarkan pemetaan intensitas gempa terbaru, delapan juta orang di 39 kabupaten telah terpengaruh. Termasuk lebih dari dua juta orang yang tinggal di 11 kabupaten, yang mengalami rusak parah," kata laporan terbaru dari Kantor PBB.

Gempa paling mematikan di negara itu dalam 81 tahun terakhir juga memicu tanah longsor, menewaskan 18 orang di Gunung Everest - bencana terburuk sepanjang sejarah di puncak tertinggi di dunia itu.

Lebih dari 200 orang terjebak di gunung, tapi helikopter telah membawa mereka ke tempat yang aman. Sekitar 60 orang dapat diselamatkan pada hari Senin, menurut kementerian pariwisata.

Hampir seluruh tentara Nepal dan polisi bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan, kata para pejabat.

Jenazah-jenazah masih terus ditarik dari puing-puing, lebih dari 50 jam setelah tragedi itu.

Rumah sakit juga kewalahan melayani permintaan pengobatan mengingat besarnya jumlah yang membutuhkan perhatian medis. Beberapa kalangan di Nepal mengeluhkan lambatnya bantuan menjangkau mereka.

Pemerintah Nepal mengumumkan bahwa mereka membutuhkan bantuan dari luar negeri, dan mengharapkan bantuan apa saja, mulai dari selimut, helikopter,  dokter dan bahkan supir.

"Kami mendesak negara-negara asing untuk memberikan  bantuan khusus dan tim medis. Kami benar-benar putus asa dan mengharapkan lebih banyak lagi untuk dapat lepas dari krisis ini," kata Leela Mani Paudel, salah seorang menteri  Nepal.

Banyak negara telah mengirim bantuan termasuk India, Tiongkok, Inggris dan Amerika Serikat.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home