Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 13:26 WIB | Rabu, 07 Desember 2022

PBB: Kenaikan Harga Pangan Meningkatkan Kelaparan di Amerika Latin

Seorang sukarelawan memilih makanan yang disumbangkan di gudang Food Bank di Munro, provinsi Buenos Aires, Argentina, pada 20 April 2022. (Foto: dok. AFP)

SANTIAGO, SATUHARAPAN.COM-Kenaikan harga pangan juga melanda Amerika Latin dan Karibia, dan menyebabkan jumlah orang yang kelaparan di kawasan itu meningkat lebih dari 13 juta antara 2019 dan 2021, menurut laporan PBB hari Selasa (6/12).

Laporan oleh tiga badan PBB mengatakan kawasan itu sangat rentan terhadap krisis pangan global yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina karena ketergantungan yang tinggi pada impor gandum, jagung dan pupuk.

“Jumlah orang di kawasan yang menderita kelaparan meningkat 13,2 juta menjadi 56,5 juta,” demikian laporan yang dirilis pada konferensi pers di Santiago, Chile.

Selain itu, kerawanan pangan sedang atau parah berdampak pada 267,7 juta orang, 40,6 persen dari populasi kawasan ini, pada tahun 2021. Ini “jauh di atas rata-rata dunia” sebesar 29,3 persen, kata laporan itu.

“Meningkatnya inflasi pangan dan kemiskinan ekstrem merupakan salah satu faktor di balik peningkatan kerawanan pangan dan kelaparan,” kata laporan Komisi Ekonomi untuk Amerika Latin dan Karibia (ECLAC), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP).

Menurut FAO, kerawanan pangan mengacu pada kurangnya akses rutin ke makanan sehat dan bergizi. “Ketergantungan yang tinggi pada pupuk impor, dan harga pangan yang berfluktuasi, memiliki dampak negatif yang tidak dapat dihindari terhadap mata pencaharian – terutama penduduk pedesaan – dan akses ke makanan sehat,” kata Mario Lubetkin, Asisten Direktur Jenderal FAO. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home