Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 13:14 WIB | Rabu, 20 Januari 2016

Pemerintah Tidak Tolerir Pembakaran Rumah Anggota Gafatar

Ilustrasi. Polisi menunjukkan foto satu keluarga yang hilang berikut atribut bendera Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Mapolresta Depok, Jawa Barat, Selasa (19/1). Satu keluarga yang terdiri dari suami istri dan kelima anaknya yang dilaporkan hilang oleh kerabatnya tersebut diduga terkait kelompok Gafatar karena berdasarkan penyelidikan polisi ditemukan atribut bendera Gafatar di kediaman keluarga itu di kawasan Sukmajaya Depok, serta diketahui keberadaan mereka kini di Kalimantan Barat. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyerangan yang berujung pada aksi pembakaran rumah milik kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terjadi di Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, hari Selasa (19/1) sore.

Menyikapi peristiwa itu, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan aksi kekerasan pada anggota Gafatar tidak bisa dibenarkan. Pemerintah beserta aparat keamanan akan memberikan perhatian serius tentang keberadaan organisasi ini serta mengusut aksi intoleransi yang menimpa anggotanya.

"Kami memang tidak mau tindakan intoleransi itu dilakukan oleh siapapun, karena negara ini adalah negara yang berbineka, negara yang majemuk. Bahwa kita boleh berbeda, tapi tidak boleh melakukan tindak kekerasan terhadap siapapun," kata Pramono kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Rabu (20/1).

Menurutnya, pembakaran pemukiman anggota Gafatar tak perlu dilakukan. Pasalnya, sudah ada kesepakatan soal relokasi. Namun warga sepertinya sudah tak sabar dan ingin secepatnya anggota kelompok tersebut hengkang dari Mempawah.

Saat ini aparat keamanan melalui Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan  Tentara Nasional Indonesia (TNI)  mengevakuasi seluruh anggota Gafatar di Kabupaten Mempawah ke Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Mereka ditampung di kawasan Komando Daerah Militer XII/Tanjung Pura.

Saat ini, situasi di Kabupaten Mempawah maupun Kota Pontianak dilaporkan kondusif. Pejabat daerah setempat bersama petugas keamanan berkoordinasi untuk memulangkan para anggota Gafatar ke daerah masing-masing.

Sebelumnya, massa menolak kelompok Gafatar dan meminta pemerintah segera mengevakuasi eks anggota Gafatar keluar dari Desa Moton, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Selama beberapa bulan terakhir, eks anggota yang kebanyakan berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat itu, tinggal di pemukiman tersebut.

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini namun kerugian diprediksi mencapai ratusan juta rupiah.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home