Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 11:37 WIB | Kamis, 14 April 2016

Pemimpin Gereja Nigeria Tercantum dalam Panama Papers

Pengkhotbah populer Nigerian, TB Joshua, difoto pada sebuah pelayanan ibadah di Lagos, Nigeria, pada 31 Desember 2014. Ia dilaporkan memiliki perusahaan offshore, menurut Panama Papers (Foto: AFP/Newsweek)

LAGOS, NIGERIA, SATUHARAPAN.COM - Pengkhotbah terkenal dan pemimpin gereja Synagoge Church of All Nations (SCOAN) Ingeria, TB Joshua, dilaporkan memiliki perusahaan yang tercantum dalam Dokumen Panama atau Panama Papers.

Surat kabar Nigeria, Nigeria Premium Times, melaporkan Joshua  dituduh memiliki perusahaan bernama Chillon Consultancy Limited di British Islands, Inggris. Tokoh yang sangat populer lewat khotbah-khotbahnya yang dipancarkan lewat saluran televisi itu, mendirikan perusahaan di pulau perlindungan pajak (tax haven) itu pada 20 Juni 2006 bersama istrinya, Evelyn.

Menurut data Panama Papers, dokumen milik firma hukum Panama, Mossack Fonseca, yang bocor, Joshua dan istrinya memiliki masing-masing satu saham biasa di Chillon Consultancy, yang tidak memiliki kehadiran fisik di British Virgin Islands, namun, mencantumkan Mossack Fonseca sebagai alamat kontaknya.

Panama Papers yang dianggap merupakan kebocoran data yang terbesar dalam sejarah, juga mencantumkan sejumlah nama tenar lainnya dari Afrika. Di antaranya adalah pengusaha Nigeria, Aliko Dangote -yang menurut Forbes adalah orang terkaya Afrika. Juga ada nama  Khulubuse Zuma, keponakan dari Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma. Selain itu tercantum juga nama Jaynet Désirée Kabila Kyungu, saudara kembar dari Pemimpin Republik Demokratik Kongo, Joseph Kabila.

Namun,  menurut laporan surat kabar Nigeria yang dikutip Newsweek, Joshua membantah tuduhan tentang adanya perusahaannya seperti yang dituduhkan Panama Papers. Melalui pernyataan resmi di Facebooknya, ia menolak tuduhan bahwa ia memiliki bisnis.

"Saya bukan pengusaha dan tidak memiliki bisnis apa pun.  Apa yang Tuhan telah berikan kepada saya lebih dari cukup. Saya tidak ada hubungannya dengan Panama Papers, "kata Joshua, dalam pernyataannya.

Sejumlah tokoh di Afrika mendukung Joshua. Mantan Presiden Ghana, John Atta Mills, dan politisi Afrika Selatan, Julius Malema, menuduh media menggunakan Panama Papers "untuk menyerang orang-orang yang telah mereka incar untuk dijadikan korban bila ada kesempatan."

Joshua adalah pemimpin Synagogue Church of All Nations (SCOAN), yang menurut laporan, ibadahnya dihadiri 50.000 orang setiap Minggu di kantor pusatnya di Lagos. Ia mengklaim telah menubuatkan sejumlah peristiwa besar di dunia, termasuk serangan teroris di Paris pada November 2015 dan kmatian Michael Jackson.

Belakangan ini dia dan pengurus SCOAN telah diajukan ke pengadilan atas kelalaian kriminal setelah Wisma Lagos yang dimiliki oleh gereja itu runtuh pada bulan September 2014. Sedikitnya 115 orang meninggal --sebagian besar adalah warga Afrika Selatan yang ingin melihat Joshua.

Persidangan tertunda beberapa kali atas permintaan tim pembela Joshua.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home