Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 08:36 WIB | Kamis, 07 Januari 2016

Peringatan Epifani: Rayakan Orang Majus Sembah Yesus

Pria berpakaian sebagai Orang Majus pada perayaan Epifani di gereja di San Salvador pada tahun 2011. (Foto: AFP)

SATUHARAPAN.COM – Di kekristenan Barat, 6 Januari adalah Epifani, penyataan Yesus sebagai Mesias kepada orang non-Yahudi melalui kedatangan orang Majus. Di kekristenan Timur, Epifani berarti merayakan pembaptisan Yesus di Sungai Yordan.

Namun, di beberapa negara—termasuk di Indonesia—perayaan Epifani dilakukan pada hari Minggu setelah 1 Januari.

Perayaan Epifani di Polandia. Para peserta memakai mahkota melambangkan orang Majus. (Foto:Czarek Sokolowski/AP)

Epiphany—yang dikenal dengan berbagai nama seperti Teofani, Theophany, Three Kings Day, dan El Dia de los Tres Reyes—diinspirasi oleh kisah para Majus yang mengunjungi Yesus balita dengan membawa hadiah, kisah yang ditulis dalam Injil Matius 2:1-12.

Dalam cerita ini, orang Majus dari timur mengikuti bintang ke Yerusalem. Di Yerusalem mereka bertanya pada raja Yudea saat itu, Herodes, apa yang dia tahu tentang “Raja orang Yahudi” yang baru lahir.

​Perayaan Epifani di Sofia Bulgaria dirayakan dengan lomba berebut salib yang dilempar ke danau beku. (Foto: Dimitar Dilkoff/AFP)

Ini terdengar seperti semacam tantangan kepada Herodes, yang mengumpulkan para imamnya untuk mempelajari di mana raja ini. Mereka menyampaikan nubuat bahwa Mesias akan lahir di Betlehem, dan Herodes memberi tahu para Majus sembari berpesan, “Pergi dan temukanlah sang anak itu. Segera setelah Anda menemukannya, laporkan kepada saya, sehingga saya juga dapat pergi dan menyembah Dia .”

Seorang pendeta Ortodoks memegang salib dan ia didampingi oleh penjaga kehormatan pada upacara Epiphany untuk memberkati air di pelabuhan Mytilene, di pulau Yunani Lesbos (Foto: Santi Palacios / AP)

Orang-orang bijak itu—walaupun di Alkitab tidak disebutkan jumlahnya, secara tradisi dianggap berjumlah tiga dengan nama Gaspar, Melchior, dan Balthazar—akhirnya menemukan Maria dan anaknya, Yesus. Mereka menyembah Yesus. Orang Majus memberikan hadiah Yesus emas, kemenyan, dan mur, dan kemudian kembali ke rumah. Mereka tidak kembali ke Herodes karena diperingatkan dalam mimpi.

Jika jemaat Katolik Roma dan Kristen Protestan berfokus pada kisah orang Majus, warga Kristen Timur, seperti Ortodoks Yunani, merayakan Epifani sebagai peringatan pembaptisan Yesus dan mempertimbangkan hari itu menjadi hari yang lebih penting daripada Natal. Namun, karena perbedaan penanggalan, mereka merayakan Epifani biasanya pada tanggal 19 Januari. Seperti Natal yang dirayakan umat Ortodoks Timur pada 7 Januari.

Peziarah Kristen Ortodoks dibaptis di Sungai Yordan perayaan Epifani 19 Januari 2012 di Qasr al-Yahud situs pembaptisan dekat Yerikho, di Tepi Barat. Ribuan peziarah berkumpul untuk perayaan tahunan di situs itu memperingati Yesus dibaptis oleh Yohanes. (Foto: Uriel Sinai/Getty Images Europe)

Secara tradisional, Epifani diperingati dengan memberkati rumah (mengingat bahwa orang Majus mengunjungi  keluarga Yesus), memberkati air (terutama sungai Yordan, tempat Yesus dibaptis), bertukar hadiah, melakukan “drama Majus “ (untuk menceritakan kisah Yesus masa kecil) dan pesta.

Tapi perayaan bervariasi di seluruh dunia. Di Spanyol, “El Dia de los Tres Reyes” (“Hari Tiga Raja '“) dirayakan dengan parade, dan anak-anak menanggalkan sepatu untuk menerima hadiah dari orang Majus.

Di Polandia, perayaan termasuk memberkati sepotong kapur dan menandai pintu mereka dengan tahun dan huruf “K + M + B,” yang didasarkan pada tulisan Latin yang berarti “Semoga Kristus memberkati rumah ini.” (Huffington Post/ Guardian)

Baca juga:

  • Perayaan Dua Belas Hari Natal
  • Pesan Damai Gereja pada Suriah saat Epifani
  • Merpati, Simbol Populer dari Zaman Kuno hingga Masa Kekristenan

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home