Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 21:56 WIB | Kamis, 11 Agustus 2022

Puluhan Orang di China Sakit Akibat Infeksi Virus dari Tikus

Seorang aktivis hak-hak hewan memegang tikus mati selama demonstrasi untuk memprotes perlakuan terhadap hewan, di alun-alun Puerta del Sol Madrid 10 Desember 2011. (Foto ilustrasi: dok.Reuters)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Puluhan orang di China jatuh sakit akibat terinfeksi virus baru yang juga ditemukan pada tikus, sebuah laporan mengatakan, tetapi sejauh ini tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia.

Infeksi itu ditemukan di Provinsi Shandong di timur dan Provinsi Henan di wilayah tengah, China, mempengaruhi 35 orang, menurut sebuah laporan di New England Journal of Medicine bulan ini.

Virus ini disebut Langya henipavirusatau LayV, dan pasien melaporkan gejala yang meliputi demam, kelelahan, batuk, mual dan sakit kepala.

Beberapa orang juga mengalami kelainan sel darah dan gangguan fungsi hati dan ginjal, kata laporan itu.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa tikus mungkin merupakan reservoir alami untuk virus patogen.

“Tidak ada kontak dekat atau riwayat paparan umum di antara pasien, yang menunjukkan bahwa infeksi pada populasi manusia mungkin sporadis,” menurut laporan itu.

Tetapi juga memperingatkan bahwa ukuran sampelnya “terlalu kecil untuk menentukan status penularan dari manusia ke manusia untuk LayV.”

Pasien sebagian besar adalah petani dan kasus ditemukan dengan bantuan sistem deteksi untuk orang dengan demam akut dan riwayat paparan hewan, tambahnya.

Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami penyakit yang terkait dengan virus, menurut para peneliti di China, Singapura dan Australia yang terlibat dalam makalah tersebut.

Kasus-kasus Langya henipavirussejauh ini tidak berakibat fatal atau sangat serius, Linfa Wang dari Duke-NUS Medical School di Singapura, mengatakan kepada outlet pemerintah China Global Times.Wang adalah salah satu peneliti yang terlibat dalam penulisan makalah.

Zoonosis adalah penyakit hewan yang menular ke manusia, dan terdiri dari sebagian besar penyakit baru dan yang sudah ada pada manusia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Beberapa dapat dicegah melalui vaksinasi, sementara yang lain bermutasi menjadi strain khusus manusia atau menyebabkan wabah berulang. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home