Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:53 WIB | Senin, 25 November 2013

Putin Puji Kesepakatan Nuklir Iran

Menlu Iran Mohammad Javad Syarif dan Menlu AS, John Kerry, dalam pertemuan P5+1. (Foto: dari ria.ru)

MOSCOW, SATUHARAPAN.COM -  Rusia, salah satu mitra dekat Iran, memuji kesepakatan Iran dan enam negara lain dalam perundingan tentang program nuklir Iran.

 Presiden Rusia, Vladimir Putin, hari Minggu memuji kesepakatan  yang diambil pada menit-menit terakhir antara Iran dan enam negosiator internasional mengenai program nuklir.

"Kesepakatan ini adalah daftar langkah-langkah yang seimbang dan pasti akan berpengaruh positif terhadap perkembangan situasi internasional, khususnya di kawasan Timur Tengah," kata Putin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip oleh pihak Kremlin.

Kelompok P5+1 dan Iran (anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman dan Iran) mencapai kesepakatan pada hari Minggu pagi setelah empat hari pembicaraan. Pertemuan itu tampaknya berhasil menyelesaikan sengketa tentang nuklir yang berlangsung beberapa dekade terakhir.

Sebuah upacara penandatanganan resmi diadakan di gedung PBB di Jenewa pada hari Minggu yang melibatkan perwakilan dari China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat, yang dipimpin oleh koordinator untuk kelompok, Kepala Hubungan Luar Negeri Komisi Eropa, Catherine Ashton.

Inti dari kesepakatan itu adalah membekukan program nuklir Iran, khususnya aktivitas pada fasilitas pengayaan, dalam pertukaran pengenduran sanksi ekonomi yang telah melumpuhkan perekonomian Iran.

Dalam pernyataannya, Putin menyebut kesepakatan itu sebagai  terobosan, hal itu hanya langkah pertama dari jalan panjang yang harus ditempuh.

"Bersama mitra, kami siap dengan sabar, bersama mencari solusi yang lebih luas dan komprehensif untuk memastikan dapat dicabutnya hak Iran untuk mengembangkan program nuklir di bawah kontrol dan keamanan semua negara Timur Tengah, termasuk Israel dan  IAEA," kata Putin.

Negara-negara Barat mencurigai Iran menggunakan program nuklirnya untuk mengembangkan kemampuan senjata atom. Namun, Iran secara konsisten membantah. Teheran mengklaim mereka membutuhkan teknologi atom untuk menghasilkan listrik, meskipun negara itu salah satu yang memiliki cadangan minyak dan gas terbesar di duni. (ria.ru)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home