RI Kaji Varietas Umbi-umbian Atasi Pangan di Papua Tengah
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah sedang mengkaji varietas tanaman umbi-umbian yang cocok untuk mengatasi kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
"Kita sedang mengkaji tentang varietas umbi-umbian yang cocok untuk wilayah itu," kata Muhadjir di Gedung Suara Muhammadiyah Tower, Yogyakarta, Jumat (11/8).
Sebagai upaya penanganan jangka panjang, kata dia, varietas tanaman umbi-umbian yang sedang disiapkan adalah varietas yang tahan terhadap cuaca buruk seperti kabut es yang muncul di Distrik Agandugume, Papua Tengah.
"Tahan ketika ada kabut es. Jadi, yang sangat mematikan dan membikin busuk tanaman umbi-umbian sebagai makanan pokok mereka itu kabut es," katanya.
Muhadjir mengatakan sudah mendapat informasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) bahwa sudah ada jenis tanaman tertentu yang bisa ditanam di Pegunungan Dieng, Jawa Tengah.
Pemerintah, menurut dia, segera memastikan apakah iklim tempat tanaman tersebut sesuai dengan kondisi yang ada di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
"Di Agandugume ketinggiannya 9 ribu kaki, itu berarti sekitar 4 ribu di atas permukaan laut, kemudian udara tipis," kata dia.
Sementara itu, terkait solusi jangka pendek penanganan kelaparan di Kabupaten Puncak, kata Muhadjir, adalah dengan mencukupi kebutuhan pangan di wilayah terdampak hingga tiga bulan ke depan menggunakan jalur darat. "Pokoknya sampai tiga bulan ke depan ketersediaan pangan ada, cukup," kata dia.
Berikutnya, untuk solusi jangka menengah adalah memperpanjang landasan pacu atau runway Bandara Sinak di Kabupaten Puncak untuk mendarat pesawat Hercules pengangkut bahan-bahan pangan.
"Kalau Hercules bisa landing, kita mengangkut bahan-bahan pangan. Bukan itu saja termasuk material untuk pembangunan infrastruktur nanti bisa lewat Sinak ini. Sinak ini bandara yang sangat strategis, bisa menjangkau ke beberapa distrik sekitarnya, tidak hanya di distrik Kabupaten Puncak, tetapi juga distrik yang ada di kabupaten di luarnya, termasuk Puncak Jaya, Lani Jaya," ujar Muhadjir.
Mataram Mampu Produksi 20 Ton Magot
MATARAM, SATUHARAPAN.COM - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern di Sandubaya, Kota Mataram...