Riau Wajibkan Pemuka Agama Tes Usap COVID-19
PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Riau Syamsuar meminta setiap pemuka agama yang rutin memimpin jamaah di tempat ibadah di Provinsi Riau wajib mengikuti tes usap atau swab untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19.
“Seperti garin masjid, imam masjid, ustaz yang selalu berhubungan dengan masyarakat untuk tes swab COVID-19,” kata Syamsuar pada pernyataan pers di Pekanbaru, Ahad.
Riau mengalami lonjakan jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Total jumlah kasus positif COVID-19 hingga Ahad siang mencapai 446 orang. Rinciannya, yang masih dirawat di rumah sakit dan isolasi mandiri ada 107 orang, pasien sembuh ada 327 orang dan 12 telah meninggal dunia.
Syamsuar mengatakan Pemprov Riau sudah menyurati Kepala Kanwil Kementerian Agama Riau untuk pelaksanaan tes usap kepada seluruh pemuka agama. Hal ini dinilai penting karena setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir, aktivitas di tempat ibadah mulai dibuka kembali.
Kewajiban tes usap tidak hanya fokus pada pemuka agama Islam, melainkan kepada seluruh agama seperti Kristen, Hindu, dan Budha.
“Saya sudah surati Kakanwil Kemenag Riau agar yang di tes usap juga pendeta, pastor hingga biksu yang hadir pada ceramah agama,” ujarnya.
Ia mengatakan upaya ini untuk mencegah penularan COVID-19 agar tempat ibadah jangan sampai menjadi tempat penularan virus mematikan tersebut. Apalagi, ia mengatakan banyak pasien terkonfirmasi adalah orang tanpa gejala (OTG).
“Agar kita bisa mengetahui penularan Virus Corona di semua kalangan,” katanya.
Selain itu, ia juga berharap agar pengurus tempat ibadah untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat. Setiap orang yang beribadah harus mengenakan masker, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, alat pengukur suhu badan, rutin menyemprotkan disinfektan, dan menerapkan jaga jarak (social distancing).
“Tempat ibadah diatur jangan terlalu penuh, jangan menimbulkan kerumunan yang berpotensi menyebabkan penularan Virus Corona. Kita juga harus selalu berdoa agar wabah COVID-19 bisa segera berakhir,” katanya. (Antara)
Pidato Penerima Nobel Perdamaian: Korban Mengenang Kengerian...
OSLO, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria Jepang berusia 92 tahun yang selamat dari pengeboman atom Amerika...