Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 21:40 WIB | Sabtu, 02 Juli 2016

Ribuan Warga London Turun ke Jalan Tolak Brexit

Warga London turun ke jalan menolak Brexit (Foto: Neil Hall/Reuters)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di pusat kota London hari ini (2/6) dengan teriakan dan penuh warna-warni menolak hasil referendum yang menghasilkan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).

 Sebagian besar demonstran adalah orang dewasa muda, dan banyak yang membungkus diri dengan bendera Uni Eropa sementara yang lain melambaikan spanduk bertuliskan slogan seperti "Saya bersama Uni Eropa."

Mereka meneriakkan "apa yang akan kita ingin lakukan? Tetap di Uni Eropa," sambil mereka berbaris menuju distrik politik Westminster, diiringi lagu-lagu seperti karya Rick Astley yang populer di tahun 1987  "Never Gonna Give You Up" dan lagu Whitney Houston, "I Will Always Love You."

"Saya benar-benar terkejut pada pagi hari setelah pemungutan suara," kata salah satu pengunjuk rasa, Nathaniel Samson, 25, dari Hertfordshire utara London, kepada Reuters, mengenang hari dilaksanakannya referendum pekan lalu.

"Saya merasa sangat yakin tentang masa depan saya," tambahnya. "Saya sedang berbaris untuk menyuarakan ketidakpuasan saya. Saya menerima hasilnya, tapi untuk menunjukkan bahwa kami tidak akan menerimanya dengan tenang."

Seorang Italia, Pamela Zoni, 34, yang telah tinggal di Inggris selama 6 tahun mengatakan dia sangat marah dengan hasil referendum dan mulai ragu mengambil kewarganegaraan Inggris.

"Saya ingin referendum kedua," katanya. "Kampanye pertama didasarkan pada kebohongan, dan margin begitu ketat: itu bukan hasil yang adil."

Di kota London 60 persen pemilih mendukung Inggris tetap di Uni Eropa, dengan pemilih muda secara luas mendukung tinggal di blok tersebut. Hanya saja secara total, rakyat Inggris 52 persen memilih keluar dari Uni Eropa.

Pemrakarsa unjuk rasa itu, lulusan King College, Kieran MacDermott, mengatakan: "Kami dapat mencegah Brexit dengan menolak untuk menerima referendum sebagai kata akhir."

Menurut dia, parlemen yang memiliki kata akhir tentang apakah Inggris harus meninggalkan Uni Eropa.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home