Loading...
MEDIA
Penulis: Sotyati 09:38 WIB | Rabu, 09 September 2015

RSF: Jurnalis Sudan yang Ditahan Arab Saudi Khawatir Dideportasi

Waleed Hussein. (Foto: naharnet.com)

KHARTOUM, SATUHARAPAN.COM - Kelompok pengamat media Wartawan Lintas Batas (Reporters Sans Frontieres/RSF atau Reporters Without Borders) pada Selasa (8/9) mengatakan seorang jurnalis Sudan ditahan di Arab Saudi tanpa dikenai dakwaan sejak Juli lalu dan keluarganya mencemaskan kemungkinan dia akan dideportasi ke Khartoum, Sudan.

Waleed al-Hussein (RSF menuliskan namanya Walid Eldoud Elmakki Elhussein, Red), wartawan Sudan yang tinggal di Arab Saudi sejak 2000, mendirikan situs Al-Rakoba, yang memublikasikan berita dan opini yang mengkritik pemerintahan Presiden Omar al-Bashir. Beberapa kali situsnya diblokir di Sudan sejak situs tersebut mulai beroperasi pada 2005, menurut pernyataan RSF.

“Hussein ditahan Arab Saudi tanpa dikenai dakwaan selama enam pekan terakhir dan menurut keluarganya, kemungkinan dideportasi ke Sudan,” ujar RSF.

Enam petugas kepolisian berpakaian biasa dan seorang petugas berseragam menahan Hussein di rumahnya di Arab Saudi pada 23 Juli dan menyita komputer serta teleponnya. Hussein tidak pernah melanggar undang-undang Arab Saudi. Saudara laki-lakinya, Hussai Eldoud Elmakki Elhussein, kepada RSF, seperti dikutip situs rfs.org, penahanan itu atas permintaan dinas intelijen Sudan yang berkeberatan dengan pemberitaan di Al-Rakoba.

Pengacara Hussein tidak bisa menemui dia, namun istrinya berhasil mengunjunginya tiga kali, kata RSF.

Kepada istrinya, Hussein mengatakan, petugas yang menangani kasusnya mengatakan kemungkinan dia dideportasi ke Sudan.

Sekretaris Jenderal RSF Christophe Delore mengatakan jika ekstradisi itu dikonfirmasi, Hussein akan menghadapi kesulitan karena mencemaskan penganiayaan yang dilakukan aparat keamanan Sudan, yang berulang kali mengancamnya pada masa lalu.

Delore mendesak pihak berwenang Arab Saudi untuk membebaskan Hussein atau mengizinkannya menemui pengacaranya dan mengatakan dakwaan apa yang dikenakan kepada dia. (AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home