Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:29 WIB | Jumat, 09 Januari 2015

Rupiah Jumat Sore Menguat Jadi Rp 12.628

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (9/1) sore, bergerak menguat sebesar 37 poin menjadi Rp 12.628 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.665 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa indeks dolar AS terlihat terkoreksi menjelang rilis data Non-Farm payrolls (jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja di luar pekerja pemerintahan) dan tingkat pengangguran Amerika Serikat pada akhir pekan ini waktu setempat.

"Data NFP akan mendapatkan respon yang sangat besar dari para pelaku pasar. Ke depan, tren penguatan dolar AS bisa terhenti bila data NFP di bawah ekspektasi," katanya.

Ia menambahkan bahwa dari notulen rapat Federal Reserve bulan Desember 2014 lalu yang telah dirilis menegaskan bahwa kenaikan suku bunga AS tidak akan terhalangi oleh penurunan tingkat inflasi di Amerika Serikat. Artinya ukuran lainnya yaitu pertumbuhan lapangan pekerjaan yang dijadikan pertimbangan bank sentral AS.

Selain itu, lanjut dia, data lainnya yang menjadi perhatian pasar adalah indeks harga konsumen dan produsen Tiongkok, kedua data itu memang sedang memasuki pelambatan, namun demikian isu pelambatan itu memunculkan isu baru bahwa pemerintah Tiongkok akan mengeluarkan stimulus untuk memulihkan ekonominya.

"Isu stimulus itu dapat memberikan sentimen positif bagi mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah," katanya.

Sementara itu, pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara Tbk Rully Nova mengatakan bahwa faktor domestik juga turut menopang laju penguatan rupiah terhadap dolar AS.

"Meningkatnya cadangan devisa Indonesia masih menjadi penopang mata uang rupiah," ujarnya.

Dalam data Bank Indonesia tercatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2014 meningkat 800 juta dolar AS menjadi 111,9 miliar dolar AS, dari 111,1 miliar dolar AS pada November 2014.

Namun, ia mengakui bahwa sentimen dari data cadangan devisa itu cenderung bersifat jangka pendek, laju rupiah dalam jangka panjang masih akan dipengaruhi oleh kinerja neraca perdagangan Indonesia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (9/1) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp 12.640 dibandingkan hari sebelumnya, Kamis (8/1) di posisi Rp 12.731 per dolar AS. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home