Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 12:48 WIB | Kamis, 20 Juli 2023

Rusia Sedang Pertimbangkan Serang Kapal Sipil di Laut Hitam

Kapal kargo berlabuh di Laut Hitam menunggu untuk menyeberangi selat Bosporus di Istanbul, Turki, pada 17 November 2022. (Foto: dok. AP)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Rusia sedang mempertimbangkan untuk menyerang kapal sipil di Laut Hitam dan kemudian menyalahkan pasukan Ukraina, kata seorang pejabat senior Gedung Putih, hari Rabu (19/7).

"Militer Rusia dapat memperluas penargetan mereka terhadap fasilitas biji-bijian Ukraina untuk memasukkan serangan terhadap pengiriman sipil," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Adam Hodge.

Dia mengatakan tuduhan itu didasarkan pada intelijen yang baru dideklasifikasi.

Itu terjadi setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak oleh Rusia terhadap kota pelabuhan Odesa, serta keputusan Kremlin untuk menarik diri dari kesepakatan internasional yang memungkinkan perjalanan yang aman dari ekspor biji-bijian Ukraina SECARA besar-besaran melintasi Laut Hitam ke pasar dunia.

Moskow mengatakan misilnya menargetkan sasaran militer di Odesa tetapi Hodge mendukung tuduhan Ukraina bahwa serangan itu menghancurkan "infrastruktur pertanian dan 60.000 ton biji-bijian" yang siap untuk diekspor.

Menurut pejabat Gedung Putih, serangan semacam itu sekarang dapat meluas ke kapal sipil. Dan Rusia sedang melakukan operasi untuk membuat serangan seperti itu terlihat seperti dilakukan oleh Ukraina, katanya.

Hodge mengutip rilis video Rusia yang menunjukkan pasukannya mendeteksi dan menghancurkan "dugaan ranjau laut Ukraina" pada hari Rabu.

Pada saat yang sama,“ informasi kami menunjukkan bahwa Rusia meletakkan ranjau laut tambahan di dekat pelabuhan Ukraina. Kami percaya bahwa ini adalah upaya terkoordinasi untuk membenarkan setiap serangan terhadap kapal sipil di Laut Hitam dan menyalahkan Ukraina atas serangan ini.”

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan semua kapal yang berlayar ke pelabuhan Ukraina di Laut Hitam mulai sekarang akan dianggap sebagai pembawa kargo militer potensial dan negara benderanya “akan dianggap terlibat dalam konflik Ukraina di pihak rezim Kiev.” (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home