Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 13:49 WIB | Kamis, 24 Desember 2015

Saham Minyak dan Komoditas Dorong Wall Street Naik

Ilustrasi: Pengeboran minyak. (Foto: havana-live.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sebuah penguatan pada saham-saham energi dan komoditas yang telah terpukul jatuh membantu mendorong Wall Street berakhir lebih tinggi untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu (23/12) atau Kamis pagi WIB, karena meningkatnya kepercayaan bahwa "Santa Claus Rally" telah mengambil alih.

Dow Jones Industrial Average naik 185,34 poin (1,06 persen) menjadi berakhir di 17.602,61.

Indeks berbasis luas S&P 500 meningkat 25,32 poin (1,24 persen) menjadi ditutup pada 2.064,29, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 44,82 poin (0,90 persen) menjadi 5.045,93.

Saham-saham komoditas dan energi menikmati reli kuat setelah penurunan besar mengejutkan pada persediaan minyak AS mengangkat harga minyak dan memicu pembicaraan bahwa pasar mungkin telah keluar dari posisi terendahnya.

Anggota Dow, ExxonMobil dan Chevron, masing-masing naik 3,3 persen dan 3,9 persen, sementara perusahaan logam Alcoa dan Freeport-McMoRan melonjak 6,6 persen dan 16,0 persen.

Hugh Johnson, yang menjalankan perusahaan investasi Hugh Johnson Advisors, mengatakan investor telah khawatir bahwa kemunduran komoditas dan energi mirip dengan penurunan yang lebih buruk dari perkiraan dalam permintaan dari Tiongkok dan negara utama lainnya.

"Setelah Anda mulai melihat beberapa stabilitas harga minyak dan komoditas, memberikan Anda sedikit rasa lega," kata Johnson.

Analis juga menunjuk ke perbicaraan "Santa Claus Rally" yang sering mengangkat saham-saham pada akhir tahun. Secara historis, S&P 500 telah maju tiga dari setiap empat Desember.

Data AS menunjukkan belanja konsumen AS naik 0,3 persen pada November, sementara angka pesanan barang tahan lama datang di atas ekspektasi dan penjualan rumah baru naik kurang dari yang diharapkan.

Nike turun 2,4 persen meskipun melaporkan bahwa labanya untuk kuartal kedua fiskal meningkat 20 persen menjadi 785 juta dolar AS di balik kenaikan empat persen dalam penjualan. Analis mengutip kekhawatiran valuasi setelah lonjakan saham pada 2015.

Perusahaan bioteknologi Celgene melonjak 9,8 persen setelah mengumumkan penyelesaian litigasi dengan Natco Pharma of India dan mitranya dari AS yang menetapkan batas waktu untuk pengenalan generik lenalidomide, yang mengobati multiple myeloma.

Bed Bath & Beyond turun 4,6 persen karena memproyeksi keuntungan dan penjualan lebih rendah untuk kuartal ketiga daripada yang diperkirakan sebelumnya. (AFP/Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home