Loading...
SAINS
Penulis: BPK PENABUR Jakarta 21:32 WIB | Selasa, 29 Agustus 2023

Sepenggal Cerita Ferdinand, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR yang Meraih Prestasi di Ajang IOAA Ke-16

Sepenggal Cerita Ferdinand, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR yang Meraih Prestasi di Ajang IOAA Ke-16
Ferdinand, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR Meraih Perunggu di Ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) Ke-16 (foto : BPKPENABURJakarta)
Sepenggal Cerita Ferdinand, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR yang Meraih Prestasi di Ajang IOAA Ke-16
Ferdinand, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR Peraih Medali Perunggu di Ajang IOAA Ke-16 disambut Oleh Keluarga, Kepala Sekolah, dan Perwakilan Guru di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten (21/08) (foto : BPKPENABURJakarta)
Sepenggal Cerita Ferdinand, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR yang Meraih Prestasi di Ajang IOAA Ke-16
Ferdinand, Peserta Didik SMAK 1 PENABUR Peraih Medali Perunggu di Ajang IOAA Ke-16 disambut Oleh Kepala Sekolah, Perwakilan Guru, dan Teman di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten (21/08) (foto : BPKPENABURJakarta)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM, Pelajar Indonesia kembali mengukir prestasi di ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) ke-16 yang digelar di Chorzów, Polandia pada 10-20 Agustus 2023. Sebanyak 250 pelajar dari 52 negara termasuk Indonesia mengikuti ajang ini. Prestasi tersebut menjadi momen spesial dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-78. Kembali ke tanah air, kepala sekolah, guru, keluarga, dan teman-teman menyambut salah satu dari lima tim pelajar Indonesia, yaitu Ferdinand, peserta didik SMAK 1 PENABUR di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten yang meraih medali perunggu (21/08). Ferdinand terlihat begitu gembira ketika melihat kehadiran orang-orang terkasih usai keluar dari pintu kedatangan internasional. Ia pun membagikan sepenggal cerita mengenai pengalaman dalam persiapan hingga mengikuti kompetisi IOAA ke-16.

“Saya sudah mempersiapkan diri mengikuti kompetisi  sejak kelas sembilan di akhir semester satu hingga saat ini. Untuk astronomi, saya mulai menyukainya sejak kelas sepuluh. Guru-guru dan teman-teman di sekolah sangat mendukung saya, mulai dari memberikan fasilitas belajar lewat science club, memberikan kelonggaran untuk belajar di kelas saat mengikuti pertandingan, bahkan ada alumni yang begitu membantu saya dalam mempersiapkan kompetisi ini yakni David Orlando.” ujar Ferdinand.

Begitu banyak hal-hal menarik selama Ferdinand berkompetisi di Polandia. Ia mengerjakan berbagai tahapan soal kompetisi baik individu maupun kelompok.

“Untuk kompetisi grup itu saya bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai negara. Lalu, ada soal teori, analisa data, dan observasi. Ini unik karena observasi biasa dilakukan malam hari, tetapi kali ini di siang hari dengan menggunakan teleskop dan diarahkan melihat ke satu layar untuk melakukan analisa. Ini menjadi tantangan bagi saya karena pengerjaannya yang singkat yakni 30 menit persiapan, 30 menit mengambil data, dan 30 menit mengolah data. Kuncinya, tetap fokus dan mental harus kuat.” ucap Ferdinand. Ia juga menuturkan, pada tahun ini tipe soal planetarium kembali dipertandingkan setelah tahun-tahun sebelumnya tidak dimunculkan.

Selain berkompetisi, Ferdinand juga begitu menikmati momen pertemuan dengan teman-teman dari berbagai negara yang ikut berkompetisi. 

“Sangat menyenangkan rasanya dapat bertemu teman-teman satu passion yang penuh dedikasi dari berbagai negara, mulai dari Malaysia hingga Amerika Serikat. Dari sini, saya belajar bagaimana cara mereka berpikir. Ke depannya, mungkin tidak hanya berkompetisi, tetapi kita dapat bekerja sama dalam suatu proyek kolaborasi.” ujar Ferdinand.

IOAA merupakan ajang kompetisi tahunan bidang astronomi bagi pelajar SMA dari seluruh dunia. Tujuannya untuk membudayakan astronomi dan membangun persahabatan antar astronom muda dari berbagai negara. Kompetisi ini pertama kali diadakan di Chiang Mai, Thailand pada 2007.

Usai kembali ke tanah air, keesokan harinya Ferdinand akan berangkat dan memulai perjuangan sebagai mahasiswa di  University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat jurusan astrophysics. Ia merupakan salah satu pelajar Indonesia yang berhasil mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Kemdikbud.

Ferdinand turut memberikan pesan kepada peserta didik BPK PENABUR Jakarta yang akan berlaga di OSN tingkat nasional, “Tetap bekerja keras, jangan menyerah, dan andalkanlah Tuhan dalam segala perkara.” tutupnya.

Ferdinand adalah satu satu lulusan BPK PENABUR Jakarta yang memiliki profil BEST. Be Tough, memiliki karakter kristiani yang tangguh dan tidak mudah menyerah, Excel Worldwide, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan bahasa asing yang dibuktikan dengan  mengikuti kompetisi IOAA ke-16, Share with Society dan Trust in God, selalu mengandalkan Tuhan dan mau berbagi pengetahuan kepada pelajar dari berbagai negara melalui kompetisi ini.

 

Editor : Eti Artayatini


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home